part 6

697 90 22
                                    

***

setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhir nya mereka sampai di bogor. al menepikan mobil nya di salah satu villa, yang akan mereka tempati untuk beberapa hari.

al berjalan keluar, lalu membukakan pintu untuk yuki, karena semenjak wanita itu bangun dari tidur nya dia hanya diam dan tidak berbicara sedikit pun.

al menundukan tubuh nya, melepaskan seat belt yuki.

" ayoo.. "

yuki mendongak, menatap al yang juga tengah menatap nya " ayoo, kita sudah sampai " kali ini al menjulurkan tangan nya, berniat untuk membantu yuki.
namun wanita itu malah memalingkan wajah nya, dan melangkah keluar, dengan diam nya.

membuat al hanya melongo bingung, apa wanita itu marah padanya ? apa yang telah ia lakukan ?

al mencibir, bukan nya berterimakasih, yuki malah membuat nya kesal. dan dengan kekesalan nya, al membanting pintu mobil nya dengan kencang, lalu menyusul wanita itu masuk ke dalam villa.

yuki menjatuhkan tubuh nya di atas kasur, rasanya sangat melelahkan, juga kejadian semalam membuat mood yuki hancur hingga sekarang, rasa nya ia tidak ingin melakukan apapun, ia hanya ingin diam, dan sendiri.

yuki memejamkan mata nya, mencoba mengusir segala pikiran buruk yang mengoyak hati nya.
yuki juga tidak lupa, jika semalam al telah membantu nya dengan membuat nya tenang, tapi tetap saja masa lalu buruk yang dengan susah payah ia lupakan kembali meluap memenuhi otak nya.

bagaimana tidak, usianya baru 6 tahun saat itu, tapi yuki dengan jelas mengingat semuanya. bagaimana sang ayah yang membuang nya di tepi sungai. hujan yang sedang turun deras di sertai kilat dan suara petir yang saling bersautan seakan ingin menerkam dirinya.

dengan tangisan kencang, yuki terus berteriak memanggil sang ayah, sementara sang ibu hanya diam di dalam mobil, soalah olah tuli dan mengabaikan teriakan nya.

pada saat itu yuki hampir saja mati, jika tidak ada seseorang yang menolong nya, dan membawa ia kesebuah panti asuhan.

sejak saat itu yuki tidak ingin lagi bertemu dengan kedua orang tuanya, baginya mereka sudah mati, begitu pun dengan hati nya.

al hanya diam, niat awal nya untuk mengajak wanita itu pergi meninjau proyek pun akhirnya urung. melihat yuki seperti itu, al tidak ingin mengganggunya.
dan dengan perlahan al kembali menutup pintu kamar yuki, lalu berlalu pergi untuk melihat proyek nya yang kacau.
.

.

.

hari kembali meredup, pagi berganti malam. dan seharian itu yuki mengurung dirinya di kamar, bahkan wanita itu tidak mengisi perut nya sejak kemarin.

dengan malas yuki meraih ponsel nya, melihat beberapa pesan dan telfon yang ia abaikan sejak tadi.
terutama miscall dari febby, yang yuki yakini jika wanita itu pasti mengkhawatirkan nya, karena semenjak pergi yuki belum menghubungi wanita itu.

yuki bangkit dari tidur nya, berjalan keluar dari kamar, tanpa berniat untuk kembali menghubungi febby. mood nya belum juga kembali, dan yuki tidak ingin mendengar celoteh febby, setidak nya biarkan ia untuk mengembalikan dulu mood nya yang rusak.

yuki menghentikan langkah nya, ketika tidak sengaja ia melihat sebuah kolam yang ada di halaman belakang.
dan tiba tiba saja, sesuatu terpikirkan di otak cantik nya.

yuki tersenyum dengan langkah lebar nya mendekati kolam itu, dan langsung melepaskan baju, setelah itu melompat kedalam air, dan menahan nafasnya, membiarkan dirinya tenggelam di bawah sana.

ahh.. tidak tidakk.. yuki bukan nya ingin bunuh diri, itu adalah kebiasaan yuki, ketika wanita itu merasa lelah dan mood nya buruk, yuki akan menenggelamkan dirinya di air. hal itu sangat berhasil membuat yuki kembali tenang.

STRANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang