CERITA SEBELUMNYA AKU CLOSE KARENA GAK TAU ALURNYA MAKIN ABSTRAK
SEKARANG MAU COBA LAGI, SEMOGA KALIAN SUKA ! ! 😊
Selamat membaca 🤍
Laki-laki berbadan tinggi dengan seragam olahraganya yang masih menempel di tubuhnya, keringat yang masih bercucuran membuat wajahnya terlihat lebih tampan. Tangannya mengoper bola basket ke arah kawan dekat dengan tiang gawang. Dan ya . .
"Pritt!!!"
Suara menyaring dari priwit sang guru olahraga menandakan bahwa pertandingan antara kelas IPA dan IPA sudah selesai, pertandingan yang cukup menantang pasalnya tim IPA terus menerus menekan lawan dengan teknik dan kekuatan yang mereka miliki.
Ya, laki-laki itu terus tersenyum mengembangkan bibirnya sesekali dengan nafasnya yang memburu. Merasa puas dengan poin yang ia raih, yakni 20 — 13 kemenang kali ini cukup membuat ia merasa bangga akan dirinya.
Ayo kita perkenalkan tim IPA yang slalu membuat guncang lapangan Basket SMA WIRA NUSA.
ya, tim IPA tidak semua kelas ikut turut dalam ekskul basket hanya kelas sebelas yang mengikuti ekskul ini. Banyak yang mendambakan terlebih lagi siswa kelas sepuluh yang ingin masuk namun sayang, sang kapten ABIAN ALFIGAN tidak sembarang orang untuk bisa mengikuti ekskul tersebut, pasalnya banyak yang hanya ingin sekedar mencari perhatian atau bisa di bilang panjat sosial agar bisa dikenal banyak orang lebih tepatnya numpang nama saja.
Kalian harus tau tentang Albian Alfigan, anak kelas 11 IPA 3 yang menjadi pusat perkuatan tim IPA karena ia adalah kunci kemenangan tim IPA dari sekian anggota ia yang paling di andalkan. Jika kalian pikir menjadi ketua basket adalah impian setiap orang namun bagi Albian ini adalah cobaan. Ia di paksa untuk masuk basket oleh ayahnya, mau tak mau ia harus menuruti kemauan ayahnya. Banyak yang mengira kalau menjadi ketua basket akan di sukai banyak orang terlebih lagi sisi di sini. Kalian salah !
Albian Alfigan banyak yang tidak tahu latar belakang laki-laki berbadan tinggi itu, yang orang lain lihat hanya ia mempunyai dua teman yang slalu berada di sampingnya setiap saat. Ya, Jafaro dan Rival mereka berdua juga termasuk dalam tim basket IPA.
Beda dengan Rival dan Jafaro, melebih dikenal banyak tingkah dan sering menggoda gadis cantik di sekolah. Tak sesekali mereka sering minta sosial media dan nomor telepon para wanita, ya mereka playboy.
Albian tidak peduli dengan kelakuan mereka, apapun yang mereka buat masih wajar karena kini adalah masa remaja yang masih butuh cerita berwarna.
"Si Abi makin pro juga, keren lo" Seruan dari Jafaro tim IPA yang baru saja menang. Albian hanya tersenyum sambil mengambil botol mineral.
"Kalo gak ada Bian, tim kita K.O" sahut Sean sembari menepuk pundaknya.
"Lebay lo" jawabannya santai. Abian duduk di bangku, mengelap keringatnya dengan handuk sedangkan yang menjabatkan tangan sebagai tanda pamit untuk ke kelas masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIAN ( tahap revisi )
Fanfiction"Bunda yang minta maaf sayang, kamu harus pulang kamu udah janji sama bunda" Abian tersenyum manis menatap sang ibu yang tak kuasa menahan tangisnya. "Bunda pulang sama Gibran yah, Abian mau pulang sama bunda Sooya.." ucap Abian lemah. - "Abian uda...