08

260 47 0
                                    

HAPPY READING ⊂((・▽・))⊃




"Terkadang perasaan yang sulit di mengerti adalah perasaan diri sendiri" -tulis Abian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang perasaan yang sulit di mengerti adalah perasaan diri sendiri"
-tulis Abian













POV Nea

Setelah lama tak pernah melihat anggota basket berlatih. Aku, Zila dan Ara memutuskan untuk pergi kelapangan olahraga.

Melihat beberapa anggota yang tengah latihan fisik, aku melihat sorotan wajah dari Zila mengarah pada Rival, kalian sudah tahu bukan Rival?

Setahuku Rival dan Zila menjalin hubungan beberapa hari namun ia tidak mau menceritakan ini pada Ara entahlah, seperti ada bucin disini, hm.

Aku melihat Abian disana dengan keringat yang membanjir seluruh tubuhnya namun aku ingin jujur, saat seperti ini Abian jauh terlihat lebih tanpa dengan rambutnya yang basah dan dikuncir kebelakang. Pantas saja kalau dia sekarang banyak di incar oleh siswi di SMA ini, ah lupakan Abian itu pac- sudahlah.

"Lo sama Rival udah jadian?" Tanya Ara.

"Udah?"

"Serius?"

"Masa gue boong"

"Kok gak cerita sih"

"Harus banget gitu?"

Ara mengendus kesal aku yang sudah tahu pun hanya diam. Kembali menatap Abian dengan bola ditangannya.

Kemudian tak lama gadis yang belum aku tahu namanya menghampiri Abian yang baru saja keluar dari lapangan memberikan handuk dan satu botol mineral ditangannya.

Abian menerimanya dengan tulus aku melihat itu dari wajahnya. Entah mengapa hariku ingin menjerit keras dan membawa gadis itu menjauh dari Abian, apa ini cemburu? Mana mungkin.

Aku masih melihat Abian dan gadis itu obrolan yang tidak bisa kudengar karena jarakku dan mereka agak jauh, Abian tertawa kecil pada gadis itu, tuhan tolong bawa aku menghilang dari sini.

"Ngeliatinnya santai aja kali" seru suara berat dari belakang.

Laki-laki berbadan tinggi dengan seragam basketnya yang basah. Aku mengendus "mau pacaran yah lo berdua?" Ledekku " bisa entar aja gak sih, lo bau ketek" sahutku.

Zila hanya tertawa.

Aku kembali, memandang Abian dengan gadis itu benar-benar malas, kedekatan mereka membuat aku sedikit kesal. Demi apapun aku ingin marah.

"Lo mau tau gak itu siapa?" Rival kembali bersuara.

"Siapa?"

"Yura, anak IPA 1 yang suka sama Abian dari SMP" sahutnya dengan santai.

ABIAN ( tahap revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang