06

268 52 0
                                    

HAPPY READING!!





"Deretan kata yang sengajaku susun, agar kau paham betapa pentingnya dirimu bagiku" - tulis Abian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Deretan kata yang sengajaku susun, agar kau paham betapa pentingnya dirimu bagiku"
- tulis Abian














Sore tiba dengan cepat dengan guyuran hujan yang turun dari langit membasahi bumi. Abian baru saja pulang dengan baju yang sedikit lepek, mengusap bajunya yang sedikit basah dengan pelan lalu masuk kedalam rumah yang besar itu.

Matanya tertuju pada laki-laki yang tak jauh beda dengannya duduk di kursi dekat kulkas mewah milik ayahnya.

Abian hanya diam, berpura-pura untuk tidak melihat Gibran disana berjalan menuju anak tangga.

"Lo egois!" Ucap santai Gibran dengan meneguk air dingin ditangannya.

Abian terdiam berhenti di tengah anak tangga.

"Mamah mati gara-gara lo, perhatian bokap slalu ke lo, semuanya! sekarang? Nea yang mau lo ambil" ucap Gibran.

Abian menatap ke arahnya dengan datar, Gibran menganggap kalau Abian perebut semua yang seharusnya ia milik sejak awal.

"Lo gak tau apa-apa" sahut Abian.

Gibran tertawa.

"Lo slalu bilang gue gak tau apa-apa, gimana gue bisa tau kalo lo aja gak pernah ngasih tau apa-apa ke gue"

"Apa yang mau lo tau?"

"Semuanya, semua yang gue enggak tau" sahut Gibran.

Abian menghela nafasnya panjang dan berjalan menghampiri Gibran.

"Gue suka sama Nea, apapun alasannya dia tetep punya gue" ucap Abian lalu mendorong bahu Gibran.

Gibran merasa tertantang.

"Sejak gue liat dia telat didepan gerbang"


Flashback on.

Abian berjalan menuju lapangan dengan Rival sembari tertawa dengan kepuasan poin basketnya yang sempurna. Abian berdiri sesuai dengan barisan yang sudah di tentukan.

Namun tiba-tiba saja panggilan alam datang Abian merasa ingin buang air kecil.

"Gue kebelakang dulu, kebelet" ucap Abian pada Rival dan Jafaro.

"Mau di temenin gak aa Bian?" Ucap Jafaro dengan nada yang gemulai.

"Najis" sarkas Abian.

ABIAN ( tahap revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang