04

286 54 0
                                    

Jangan lupa comment kawan-kawan, bantu aku biar bisa cepet up lagi HEHEH

Mampir yuk ke ig aku, sekalian kita mutualan kali aja kita bisa berteman wkwk

Jangan lupa juga untuk vote dan share ke teman-teman kamu, HAPPY READY GUYSS!!!











ALBIAN ALFIGAN

"Perasaan hangat yang tumbuh saat melihatmu di gerbang sekolahku" —tulis Abian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perasaan hangat yang tumbuh saat melihatmu di gerbang sekolahku"
—tulis Abian











"Assalamualaikum" ucap Abian saat masuk kedalam rumah.

Abian menatap ke arahnya depan mendapati sosok laki-laki paru baya yang sedang memegang gang sapu yang biasa di gunakan oleh asisten rumah tangganya.

Abian gemetar, pandangannya menajam mengarah pada Abian yang perlahan menghampirinya.

"Sudah berapa kali saya bilang, ikuti apa yang saya sudah rencanakan, buat Yura bahagia dan bisnis saya lancar!" Sarkas Devan pada Abian.

"Kamu saya angkat sebagai anak seharusnya bersyukur, menikmati semua kekayaan yang saya punya" lanjut Devan.

Abian hanya diam menatap lantai yang kosong. Abian tahu seharusnya ia mengikuti perintah sang ayah namun..

"Kamu meninggalkan Yura sendiri di mall, apa maksud kamu?!" Sentak Devan.

Abian hanya diam.

"Kalau bukan karena Sooya sedari dulu saya membuang kamu dan biarkan Gibran hidup tanpa seorang kakak yang tidak berguna seperti kamu, Abian!!"

Abian menggeram ketika sang ibu, Sooya.  Di sebut lantang dengan kerasnya.

"Saya akan pergi, setelah kemauan anda terpenuhi dan Gibran akan tetap hidup dengan nyaman" sahut Abian.

Devan melotot, jawaban Abian membuatnya marah, dengan cepat Devan memukul perut Abian dengan keras membuat sang empu tersungkur ke lantai.

Bug!

"Anak tidak berguna!"

Bug!

"Sialan kamu, Abian!!"

Bug!

"Anak pungut!!"

ABIAN ( tahap revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang