HALLO, KEMBALI LAGI SAMA CERITA ABIAN SKSKSK, GIMANA SERU GAK?
SEMOGA KALIAN SUKANYA.BANTU AKU VOTE, KOMEN DAN SHARE SEKARANG KETEMEN KALIAN, TERIMAKASIH.
AYO BACA LAGI, HAPPY READING 🤩
"Bolehkah sekali saja ku menangis, sebelum kembali membohongi diri"
—tulis Runtuh - Feby•
•
•
•
"Hari ini Abian gak masuk lagi?" Tanya seorang laki-laki berusia lanjut didepan kelas
"padahal seminggu kemarin dia full tidak masuk, ada apa dengan Abian?"
Semua menggeleng cepat dan mengalihkan pandangannya satu sama lain. Semenjak kejadian kemarin banyak isu buruk tentang Abian, mereka tidak menyangka bahwa Abian adalah anak angkat dari Devan Alfigan yang cukup terkenal masyarakat.
Nea hanya menatap kosong papan tulis memikirkan Abian yang mungkin masih merendam rasa sedihnya, terlebih lagi ungkap itu di ketahui banyak orang.
Ara dan Zila menatap Nea yang tak biasanya.
"Udah Nea, Abian manusia kuat dia gak akan kenapa-kenapa"ucap Zila.
Nea hanya menggelengkan kepalanya pelan sembari memutarkan pulpen ditangannya.
"Benerkan gue bilang Gib—"
"Udah deh gausah kompor, ngeselin banget sih" potong Zila.
"Gue kan ngomong fakta, gak tipu-tipu"
"Brisik deh lo"
Nea menghela nafasnya lalu mengusap wajah pelan.
Pelajaran Fisika tak terasa sudah hampir selesai semua berdiri dan beranjak kekantin untuk mengisi perut mereka yang kosong, begitu juga dengan Nea dan dua sahabatnya.
Nea memasuki kantin saat ini rasa hampa dan sunyi tanpa hadirnya Abian terulang lagi, gadis itu berjalan dengan wajahnya yang datar, saat hampir sampai gadis itu terdiam melihat sosok laki-laki berdiri dihadapannya, Gibran.
Gibran cowok itu menatap pandangannya pada Nea saat ini.
"Gue gak sengaja ngomong itu" ungkap Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIAN ( tahap revisi )
Fanfiction"Bunda yang minta maaf sayang, kamu harus pulang kamu udah janji sama bunda" Abian tersenyum manis menatap sang ibu yang tak kuasa menahan tangisnya. "Bunda pulang sama Gibran yah, Abian mau pulang sama bunda Sooya.." ucap Abian lemah. - "Abian uda...