03

331 58 2
                                    

Bagaimana kabar kalian? Semoga kalian sehatnya, Aamiin.

Jangan lupa untuk vote dan komen, biar aku cepat up lagi GUYSS, HEHEHE YUK SHARE KE TEMEN KALIAN JUGA 🤍🤍

HAPPY READING !!

ALBIAN ALFIGAN

ALBIAN ALFIGAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Abian tiba dirumah, melihat mobil yang tak asing baginya terparkir rapih di pekarangan rumah. Berjalan menghampiri pintu masuk, dan benar Devan, ayah angkatnya sudah pulang dari luar kota.

Abian masuk dengan perasaan yang berkecamuk mengingat dimana ia slalu menuruti kemauan sang ayah yang slalu maksanya.

Abian menatap Devan dengan datar, begitupun sebaliknya.

"Bagaimana adikmu?" Tanya Devan,
Abian sontak menatap ke arahnya dengan tajam.

"Gibran lagi ngumpul sama temennya, saya sudah pesan agar cepat pulang" sahut Abian.

"Baguslah, kamu berguna untuk keluarga saya" ucap Devan.
Abian hanya diam mendengar ucapan yang sering ia dengar.

"Bagaimana keadaan kamu?" Tanya Devan.

"Bapak tidak usah menanya kabar saya, pikirkan saja apa yang bapak mau setelah ini, saya permisi" ucap Abian,
Abian meninggalkan Devan begitu saja.

Abian berjalan menuju kamarnya dengan cepat, mengunci pintu dan membiarkannya kunci itu mengantung di kenopnya.

Abian merasa tak pantas ada disini, sejak ibu angkat Abian meninggal karena terlalu banyak minum alkohol berada disini semua kesalah pahaman mulai terjadi. Gibran yang mengira bahwa dirinya adalah anak emas dari sang ayah, namun nyatanya Abian slalu menutupi seluruh luka yang ia dapati dari sang ayah.

"Gue bakalan bertahan buat lo gib, lo tenang aja" ucap Abian.

"Saya Abian, tante bisa panggil saya Bian" ucap Abian kecil.

Seorang wanita yang sudah berumur sekitar 29 tahun mengusap wajah Abian dengan lembut, memberikan sebungkus roti tawar dan susu dari mini market yang baru saja ia beli.

"Abian mau jadi anak tante?" Tanya wanita tersebut.

"Apa om Devan bisa nerima Abian jadi anaknya?" Tanya Abian.

Wanita itu mengangguk sambil memeluk Abian dengan erat, mencium pucuk rambutnya dengan hangat.

"Abian jagain tante yah, kalau tante ada apa-apa nanti"

"Siap tante, Abian bakalan jagain tante"

1tahun kemudian

"Abian, mau punya adik" ucap wanita itu dengan senyuman yang lebar.

ABIAN ( tahap revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang