1. MABUK

830 65 58
                                    

"Bukan dia yang membuatmu kecewa.
Kamu kecewa karena harapanmu yang terlalu besar kepadanya"

"Alyssa_Gsp"

1

. MABUK

"Pa! Papa!"

Uri berlari menuruni tangga dengan wajah panik bukan main. Segera ia berlari menghampiri Kenny yang sedang santai dengan di temani kopi hangat.

"Kenapa, Ma?" tanya Kenny.

"Dirga, Pa! Dirga gak ada di kamarnya!" histeris Uri.

"Ya, mungkin aja dia gak pulang semalam," jawab Kenny santai.

"Papa kok gak khawatir?"

"Dirga kan udah gede, kenapa harus khawatir? Dia pasti tau jaga dirinya, Ma," ucap Kenny.

Uri berdecak kesal. Ia mendudukkan dirinya di samping sang suami dengan bersedekap.

Kenny meletakkan koran yang sedang di bacanya, dan beralih membujuk Uri.

"Udah, Mama gak usah khawatir gitu. Coba telpon Alif, dia pasti tau Dirga dimana," usul Kenny.

Dengan masih kesal, Uri mengambil ponselnya dan mulai menghubungi Alif. Tidak lama kemudian, panggilan pun di angkat oleh sahabat Dirga tersebut.

"Halo, Tant? Ada apa?"

"Halo, Lif. Kamu tau Dirga di mana?"

"Dirga ada di kost-an Alif, Tant. Tadi malam dia males pulang. Nih, masih molor di sini."

Uri akhirnya bisa bernafas lega setelah mendengar kabar tentang putra semata wayangnya.

"Alhamdulillah, tapi dia baik-baik aja 'kan, Lif?"

"Dia baik-baik aja kok, Tant. Tante tenang aja, kalo sama Alif mah, aman!"

"Makasih, ya, Lif. Kalau gitu Tante tutup, ya?"

"Sama-sama, Tant. Okeh, Tant."

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Uri tersenyum menatap Kenny. Dan meminta maaf akan sikapnya yang kurang baik pada Kenny tadi. Uri memang panikan jika soal Dirga. Putra semata wayangnya itu selalu di pastikan baik-baik saja. Sedikit lecet saja, Uri pasti sudah panik, dan bertanya-tanya penyebabnya.

Dirga sendiri memang jarang sekali pamit pada Uri dan Kenny saat keluar. Anak itu sudah biasa keluar malam, dan kadang pulangnya ketika fajar datang menjelang. Tak jarang ia di marahi Kenny.

"Benar 'kan kata Papa?" Kenny tersenyum manis menatap Uri.

"Mama cuma kesel aja liat Papa, terlalu santai banget. Kalo Dirga kenapa-napa gimana? Kita juga yang susah, Pa," ketus Uri bersedekap.

"Iya, Papa tau. Papa cemas kok kalau Dirga kenapa-napa, tapi kita gak boleh terlalu panikan, Ma. Bisa-bisa cepet jantungan nantinya," ucap Kenny.

"Bilang aja Papa jaga image," jawab Uri semakin ketus.

"Itu Mama tau."

"Ihh! Papa. Papa tuh gak pernah berubah dari dulu. Selalu aja jaga image," kesal Uri lalu pergi meninggalkan Kenny yang terkekeh pelan melihat sikap Uri yang masih di lestarikannya sampai sekarang.

****

"Woi! Bangun! Eh, bangun! Mau sampai kapan lo molor?! Udah mau dzuhur nih!"

Alif menggoyang-goyangkan tubuh Dirga yang bertelanjang dada dan menampar pipi Dirga agar pemuda itu bangun.

All About You (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang