56. DO'A DAN GENGSI

49 6 12
                                    

🎶Cinta sampai Mati—Raffa Affar

°°°°

"Do'a adalah bahasa cinta dan rindu yang paling cepat sampai ke hati tanpa perlu didengar atau di baca."

°°°°

Dirga membuka matanya perlahan dan menegakkan badannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirga membuka matanya perlahan dan menegakkan badannya. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Ternyata dari tadi ia terlelap di meja belajarnya dengan berbantalkan buku catatan.

Tenang, orang ganteng gak ileran, kok, hehe.

Dirga melamun sebentar untuk mengumpulkan nyawa. Sesekali ia mengingat apa yang semalam ia lakukan. Ia mulai belajar pukul 20.00 dan ia tidak tahu kapan dirinya tertidur. Memang sempat saat belajar, kembali otaknya menyinggung sedikit tentangnya dan Faskha. Apalagi yang akan terjadi jika bukan overthingking.
Kemudian, cowok setinggi 183 cm itu bangkit menuju kamar mandi untuk berwudhu'. Lalu menggelar sajadah menuju kiblat untuk melakukan kebiasaannya, sholat tahajud dan di akhiri sholat witir.

Setelah salam, pemilik tubuh berbalut baju Koko dan sarung hitam polos tersebut mengangkat tangannya, menengadah untuk berdo'a pada Tuhannya. Saat itu juga Dirga mengadukan semua masalahnya pada Tuhannya, hingga menimbulkan tangisan dan isakan. "Ya Allah, maafkan hamba jika cinta hamba pada makhlukmu membuat hamba jauh darimu. Maafkan hamba yang terlalu berharap pada makhlukmu. Maafkan hamba yang selalu memprioritaskan urusan dengan makhlukmu daripada urusan dengan engkau, Ya Allah," kata Dirga dengan mata tertutup. Ia mengingat segala dosa dan kelalaiannya dalam beribadah.


"Jika ini adalah teguran dan caramu untuk menyadarkan hamba, terima kasih, ya Allah. Hamba akan mencoba untuk menerima takdir yang engkau tuliskan untuk hamba." Dirga menjeda do'anya dengan cukup lama menangis dalam diam. "Hamba serahkan semua masalah hamba padamu, Ya Allah. Karena engkaulah yang tahu, apa yang terbaik untuk hamba."

"Ya Allah, jika sesuatu yang hamba harapkan itu baik untuk hamba, maka dekatkan dan mudahkanlah. Aamiin." Dirga menutup do'anya dengan mengusap tangannya ke wajah.

Kepala Dirga tertunduk lama, merenungkan rasa rindunya pada Faskha. Ia bangkit untuk meraih foto dirinya dan Faskha yang dulu pernah ia ambil saat pernikahan Rezi. Matanya menatap lama wajah ayu Faskha yang tersenyum di sana. Air matanya jatuh tepat di bagian wajah gadis itu. "Gue rindu sama lo, Kha," lirih Dirga, ia memeluk foto tersebut dengan tangisan yang masih belum reda.


****

Dirga cepat-cepat turun dari motor dan berlari menuju ruang ujiannya. "'Misi, 'misi," ucapnya saat di halangi beberapa kumpulan orang. Ia berlari dengan tangan lihai memasang dasi di kerah bajunya.

All About You (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang