55. SESAK

41 7 10
                                    

Vote, dong 🙏🥺


"Kita gak mungkin banget, ya?"

°°°
🎶Putus atau Terus—Judika

"Kha, dengerin aku dulu, Kha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kha, dengerin aku dulu, Kha. Ini gak seperti yang kamu kira, yang di rooftop kemaren itu cuma salah paham. Aku bisa jelasin, berhenti dulu jalannya," pinta Dirga, memohon.

Dirga menyamai jalan Faskha yang semakin mempercepat langkahnya. Tak sedikitpun Faskha menoleh ataupun melirik Dirga. Gadis itu seperti tak menganggap keberadaan Dirga yang sudah susah payah membujuknya untuk mendengarkan penjelasannya dulu.

"Please, Kha. Dengerin dulu penjelasan aku." Kali ini Dirga benar-benar memohon.

Faskha menahan kakinya untuk berhenti. Ia sudah membuat keputusan untuk menjauhi Dirga, dan ia harus menepatinya. Ia tidak boleh goyah hanya karena permohonan Dirga yang di sertai wajah memelas.

Sekolah pagi ini masih sepi, belum banyak murid yang datang. Faskha memutuskan pergi sepagi ini hanya untuk menghindari Dirga, namun nyatanya Dirga duluan yang menunggunya di parkiran sekolah. Dirga menyempatkan datang pagi-pagi untuk menjelaskan semuanya pada Faskha.

"Kha, kamu jangan kek gini, dong. Kasih aku kesempatan untuk ngejelasin sama kamu."

Faskha menutup matanya sebentar, lalu menoleh ke arah Dirga. Langkahnya ia hentikan untuk bisa berbicara bertatap muka dengan Dirga.

Sudah cukup! Faskha sudah muak dengan sikap Dirga! Sekarang ia merasa terganggu dengan Dirga.

"Gak ada yang perlu di jelasin lagi! Kamu udah pacaran sama Sandra, dan itu gak ada hubungannya sama aku! Aku bukan siapa-siapa kamu, yang berhak buat larang-larang kamu!" tekan Faskha dengan mata berkaca-kaca.

Dirga di buat kena mental oleh kata-kata Faskha barusan. Kalimat 'aku bukan siapa-siapa kamu' bak belati yang menusuk ke dalam hatinya. Ucapan penuh penekanan yang di berikan untuknya benar-benar mampu membuat Dirga tak bisa berkata-kata.

"Kamu bisa, gak, sih, ngehargain keputusan aku, Dir?! Kamu egois banget!" sentak Faskha. Air matanya lolos menembus bendungan yang sedari tadi ia buat.

Dirga menunduk. "Aku cuma pengen kita kayak dulu, Kha. Cuma itu aja," ungkap Dirga, melirih.

"Gak akan pernah lagi, Dir," sanggah Faskha, membuang pandangan ke arah lain.

Dirga mendongak, menatap manik hitam Faskha yang sudah basah dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Gak ada lagi yang perlu di jelasin. Aku gak mau tau apa yang udah kamu lakuin. Intinya, apa yang mau kamu lakuin, lakuin aja. Itu hidup kamu, kamu tau yang terbaik buat hidup kamu. Kamu udah dewasa, Dir. Jangan gantungin hidup kamu pada orang yang bukan siapa-siapa kamu," pesan Faskha. Kaki Faskha kembali melangkah, meninggalkan Dirga yang masih terhenyak dengan ucapan-ucapan Faskha.

All About You (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang