43. TEMAN BARU FASKHA

49 14 14
                                    

Ngemis vote, boleh, dong?
Pliss, vote🙏
Biar tambah semangat 🤗

°SELAMAT MEMBACA°
——————————————

Seminggu berlalu sejak malam acara ulang tahun sekolah. Tentang kedekatan Dirga dan Faskha bisa di bilang sudah sedikit maju. Faskha sudah merasa tidak canggung lagi dengan Dirga. Ia sudah menjadi santai saat berhadapan dengan Dirga. Bahkan Faskha pernah mengatakan pada Dirga, kalau ia senang bisa kenal dan berteman dengan Dirga. Walau itu sudah jelas sedikit menampar harapan Dirga dengan kata berteman. Tapi tidak apa-apa, dekat pun jadilah.

Saat ini kedua manusia beda gender itu berjalan beriringan menuju ruang guru untuk mengantarkan buku tugas seluruh penghuni kelas XII IPA 4. Sebenarnya hanya Faskha saja yang di suruh, tapi karena lihat doi kesusahan, si Abang Dirga langsung gercep bantuin Faskha. Gak mau kalau bidadari surganya lecet sedikitpun.

"Akhir-akhir ini kamu sering naik ojek, kenapa gak pulang sama aku aja?" tanya Dirga dengan buku-buku di tangannya.

"Gak mau repotin kamu. Udah banyak banget aku ngerepotin kamu, jadi gak enak," jawab Faskha sedikit terkekeh.

"Gak ngerepotin, kok, Kha. Kamu kayak baru kenal sama aku aja." Dirga tersenyum miring menatap Faskha dari sudut matanya. "Kita dekat udah hampir enam bulan, loh, Kha," ucapnya memperjelas.

"Iya, tapi tetep gak enak, Dir. Lagian ntar kamu di marahin Bang Rezi lagi, kalo anterin aku pulang."

"Ya, biarin. Gak usah di pikirin, sih."

"Gak bisa," bantah Faskha lembut.

"Bisa," kukuh Dirga.

"Nggak." Faskha sedikit merengek.

Dirga mengalah. "Iya, deh."

Faskha hanya mengulum senyum melihat wajah Dirga yang sedikit kecewa. "Gak marah 'kan?"

Dirga melirik Faskha sekilas, lalu mengulum senyum miring seraya menggeleng. "Ngapain marah? Cuma masalah kecil, gak ngaruh sama aku," tuturnya.

Faskha teringat sesuatu. "Ouh iya, bentar lagi kita bakal ujian nasional, loh, Dir," ucap Faskha. Ia sempat mendengar anak-anak OSIS membicarakannya saat rapat beberapa hari yang lalu.

"Gitu, ya." Dirga berdecak sebal. "Pasti bakalan di kurung, nih," gerutunya.

Faskha mengernyit. "Di kurung?" beonya.

"Maksudnya, gak di bolehin sering main keluar sama ortu. Bakalan di pantau 24/7, Kha. Apalagi Mama, beuuh ... gak main-main mantaunya," curhat Dirga.

"Emang gimana mantaunya?" tanya Faskha penasaran.

Sisi lain ia menanyakan itu untuk mengetahui karakter Mama Dirga. Faskha pernah bertemu dengan keluarga Dirga, namun hanya sekali, saat nikahan Rezi. Setelah itu, tidak lagi. Dirga sering mengajak Faskha ke rumahnya untuk main, tapi Faskha selalu menolak dengan alasan, Rezi.

"Pulang sekolah, makan siang, trus harus masuk kamar. Belajar sampe ashar. Trus sholat, break dulu sampe Maghrib. Abis Maghrib, ngaji sama dzikiran sampe Isya. Abis isya, belajar lagi sampe jam setengah sepuluh. Trus pagi, sebelum subuh belajar lagi," jelas Dirga panjang lebar. Faskha mengangguk-angguk menanggapi hal itu.

All About You (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang