Seokjin pergi ke pasar hari ini. Ia berencana membeli kacang yang banyak sebab akan membuat manisan kacang yang ingin ia bagikan pada anak-anak kecil yang akan si temuinya nanti saat hari perayaan berdirinya kerajaan.
Usai membeli bahan yang ia butuhkan, Seokjin bergegas membayar
"Maaf, kau Seokjin kan? " tanya pedagang tersebut ketika Seokjin hendak menyerahkan uangnya.
"Iya.. Ah maaf rasanya kita pernah bertemu,"
"Tentu saja, aku Jihye... dulu aku pernah menjadi mengikuti pelatihan magang untuk para dayang di istana..."
"Oh iya Jihye... aku ingat... Maaf ya aku sempat tak mengenalmu. apa kabarmu sekarang Jihye?"
"Aku baik...."
Wanita bernama song Jihye itu seumuran dengan Seokjin. Ia bercerita bahwa kini ia sudah menikah dan memiliki tiga orang anak. Dulu ia pernah tinggal beberapa bulan di istana karena mengikuti pelatihan untuk menjadi dayang. Seokjin dan Jihye sempat berbincang sebentar sebelum Seokjin pamit karena Jihye mulai sibuk melayani pembeli yang lain."Seokjin, katakan pada ku.. apa kau menciumnya?"
"Mencium apanya? aku hanya meniup matanya karena mata Jihye kemasukan sesuatu. 'Memangnya salah?"
Namjoon seperti gelagapan saat di tanya seperti itu. 'Namjoon tak sengaja melihat wajah Seokjin yang berhadapan dengan Jihye.Sepintas terlihat seperti berciuman padahal Seokjin hanya membantu meniup mata Jihye yang perih karena debu yang masuk.
"Dia seperti ketakutan karena mengira berbuat salah. Maaf bila saya lancang, Anda harusnya tidak berlaku seperti itu." Tanpa pikir panjang Namjoon langsung memanggil Seokjin dan menatap tajam Jihye sebelum gadis itu pamit undur diri dengan agak takut.
"Aku tidak suka melihatnya,"Pelipis Namjoon berkerut .
"Pangeran...saya mohon jangan seperti ini. Saya pun perlu bergaul dengan seseorang yang sepantaran saya. Anda terlihat egois kalau seperti itu..." 'keluh Seokjin.
"Kau bosan ya dekat dengan ku,?" Tanya Namjoon. Ekspresinya menunjukkan antara marah dan juga sedikit sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Memories about you
FanfictionWaktu terus berlalu, tetapi rasa rindu ini tak pernah luntur. Hanya sebuah kisah sederhana antara Sang Pangeran dan sahabat tersayangnya...