HappyReading
💕
💕
💕"SEOKJIN!!!!!!!!!"
"Joon....."lirih Seokjin.Ya suara tersebut adalah milik Namjoon.
"Seokjin tunggulah disini, jangan keluar dari kamarmu!" perintah Jong Woon
Jongwoon segera beranjak keluar dan mendatangi Namjoon yang mendobrak dobrak pintu depan paviliunnya. Jong Woon heran karena tidak biasanya Namjoon bertindak barbar dengan mendobrak pintu dan juga berteriak teriak memanggil nama anaknya karena hari sudah larut dan juga sebagai seorang Pangeran hal seperti ini benar-benar menyalahi etika.
Dan keheranan Jong woon terjawab ketika melihat kondisi Namjoon. Bau alkohol menyengat begitu kuat dari mulutnya. Ternyata Namjoon sedang dalam keadaan mabuk. Diam -diam ia meminum arak beras pemberian Jimin dulu di dalam kamarnya. Namjoon merasa stres hingga ia memilih meminun arak beras sebagai pelarian. Kadar alkohol arak tersebut cukup tinggi sehingga menghabiskannya beberapa teguk saja sudah membuat yang meminumnya akan mabuk. Seketika Namjoon merasa pikirannya agak ringan, dan pengaruh alkohol memicu adrenalinnya untuk keluar dari kamar dan berjalan menuju paviliun Seokjin meskipun dengan agak sedikit terhuyung-huyung."Oh panglima Jong Woon, tolong pertemukan aku dengan Seokjin."
"Ya Tuhan, Pangeran. Anda mabuk?"
"Dimana Seokjin, aku ingin bertemu, tolong pertemukan aku!" teriaknya dengan penuh emosi.
"Pangeran, tenangkan diri anda dulu, tolong jangan membuat masalah,,"Jong woon mencoba berbicara baik-baik.
"Aku tak ingin membuat masalah, aku mau bertemu Seokjin!"
Bruk !
Tiba-tiba Namjoon jatuh berlutut dan tangannya memeluk kedua kaki Jong woon.
"Pangeran , apa yang anda lakukan?" Kejut Jong woon. Di saat yang sama datanglah sekelompok pengawal. Yunho sudah mendapat laporan bahwa anaknya mabuk dan mengacau ke paviliun Seokjin sehingga ia mengutus beberapa Pengawalnya untuk menyeret Namjoon ke hadapannya.
"Maaf Panglima, kami di utus kemari untuk membawa Pangeran ke hadapan sang Raja." ujar salah seorang Pengawal.
"Baiklah, bisa kah kalian tunggu sebentar di luar?"
"Baik, Panglima!" jawab mereka serentak.
"Pangeran tolong berdiri, aku tak ingin terlibat masalah dengan pihak kerajaan, apalagi ayah anda sudah turun tangan,"
"Apa yang salah paman? Aku hanya ingin bertemu dengan Seokjin...Kenapa harus salah!"
"Untuk apa lagi bertemu Pangeran? Seokjin bukan siapa-siapa anda , jadi anda jangan berlebihan seperti ini,,"
"Paman salah! Paman salah kalau berkata Seokjin bukan siapa-siapaku,, karena.." perkataannya terputus akan tangisannya yang tak bisa ia bendung.
"Karena Seokjin adalah separuh hidupku,,, Seokjin... aku sangat merindukannya , Paman. ."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Memories about you
FanficWaktu terus berlalu, tetapi rasa rindu ini tak pernah luntur. Hanya sebuah kisah sederhana antara Sang Pangeran dan sahabat tersayangnya...