Tak ingin tuk berpaling

167 40 4
                                    

.














.




Tinggal menunggu beberapa hari lagi hingga hari bahagia itu akan datang. Hari di mana Jimin akan melepas masa lajangnya dengan menikahi pilihan hatinya yaitu Ji won.
   Di tengah kesibukan mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan hari bahagia mereka , ia meluangkan waktunya untuk  menikmati makan siang berdua bersama calon istrinya tersebut. 

Yang mereka bicarakan tentu saja tak jauh dari  persiapan pernikahan.

"Oh ya lalu bagaimana dengan Yoonji , sahabatmu? Apa dia masih bersama dengan Seokjin,?" Tanya Jimin penasaran.

"Terakhir Yoonji bercerita pada ku hubungannya dengan Seokjin biasa saja. Aku rasa Yoonji tak sepenuhnya menaruh rasa suka pada Seokjin,"

"Kenapa begitu,?"

"Sebab Yoonji  dekat dengan Seokjin karena ayahnya dan ayah Seokjin yang saling kenal. Di bilang dekat juga sebenarnya tidak karena menurut Yoonji , Seokjin itu agak menutup diri dan tidak terlalu banyak bicara.  "

"Hmm rumit juga ya. Tapi doakan saja yang terbaik untuk mereka,"

"Ya setidaknya Yoonji memiliki rencana akan datang ke pernikahan kita bersama Seokjin."

Hingga kini Jimin masih sulit untuk percaya, bahwa sepupunya mencintai Seokjin.  Logikanya tak habis pikir untuk menemukan di bagian mana kah menarik nya Seokjin. Mereka sama-sama memiliki benda yang menggantung di pangkal paha mereka , juga dada yang rata. Hanya saja jika ia menggali kembali entah kenapa Namjoon  memang terlihat  serasi jika bersanding dengan Seokjin. Apakah memang jodoh akan terlihat seperti itu? Tapi jika jodoh nyatanya mereka telah berakhir satu sama lain.  Memikirkan sepupunya itu  membuat Jimin  menjadi pusing sendiri.

"Kau kenapa hyung? Apa ada yang kau pikirkan?"

"Ah tidak. Hanya memikirkan untuk segera menyelesaikan beberapa pekerjaan ku saja sebelum aku cuti panjang untuk pernikahan kita," bohongnya.

***

Tetes-tetes keringat membasahi tubuhnya. satu persatu anak panah Namjoon lesakkan membidik beberapa buah gingko yang bergantungan begitu banyak  di pohonnya .  Sambil  menguji  keterampilan
berpanahnya yang sudah lama tak ia uji.

Saat ia memanah buah-buah tersebut, ia akan teringat dengan Seokjin yang dengan rajinnya memungut satu persatu buah yang jatuh  tersebut untuk di bawa nya pulang ke istana.  Segala sesuatu tentang hutan ini akan selalu menghubungkannya pada Seokjin.

Usai memanah ia memutuskan langsung menuju air terjun di lembah shin ui seonmul, tempat yahg menjadi saksi saat ia menyatakan cintanya pada Seokjin.

Sejuknya air terjun membawa sensasi segar ketika Namjoon berenang di air terjun tersebut. Beberapa kali ia menenggelamkan kepalanya di bawah air berharap  bisa menghilangkan kepenatan yang ia rasa. 

 

"Karena tak bisa tidur Aku benar-benar mengantuk sekarang," keluh Seokjin.
"Tidak biasanya JinnieMemangnya apa yang membuatmu  sampai tidak bisa tidur?"

"Ehmm.. Itu aku memikirkan apa yang kita lakukan tempo hari di perpustakaan," ujarnya malu-malu.

Beautiful Memories about youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang