Tiga puluh dua : Kita

2.5K 416 208
                                    

wony be like:

WKWKWKWK HALO KETEMU LAGI!!! HAPPY READING 💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WKWKWKWK HALO KETEMU LAGI!!! HAPPY READING 💓













































"Gue kangen sama lo."

Entah sudah berapa kali Wonyoung memukul pipinya sendiri, sepanjang perjalanan ia terus komat-kamit membaca mantra penolak santet, karena suara Haruto terputar berulang kali bak kaset rusak di kepalanya, ia pikir sudah diguna-guna.

Ujian akhir semester selesai kemarin, hari ini dan besok tetap berangkat sekolah walaupun tak melakukan apa-apa, mereka hanya butuh tanda tangan mengisi kehadiran. Sebenarnya jika bolos pun tak masalah, biasanya siswa-siswi tetap pergi karena ingin menghabiskan waktu bersama temannya sebelum liburan. Rapor akan dibagi hari Kamis, Wonyoung datang pagi karena semalaman tak bisa tidur, setidaknya di sekolah ia bisa mengobrol dengan Yujin, Jeongwoo atau Doyoung untuk mengalihkan pikirannya dari Haruto. Sungguh, efeknya luar biasa.

Setelah di rumah, Wonyoung melamun sampai kakinya terpentok kursi, saat makan malam bersama keluarga pun ia seperti meninggalkan jiwanya entah dimana, diajak bicara tidak ada nyambung-nyambungnya. Hendak tidur, masih saja kepikiran apa yang diucapkan Haruto padanya.

"Beneran gila kayaknya gue."

Papi yang sejak kemarin merasa janggal melirik anak perempuannya, menempelkan punggung tangan di dahi. "Gak panas kok, kenapa wajah kamu merah banget, sih?"

Ah lagi-lagi, apa Wonyoung mengaku sedang sakit saja biar dibawa pulang? Tapi ia tak mau diomeli, pasti ditanyai ini itu, toh Wonyoung tak bisa berbohong pada Mami.

"Kayaknya kebakar matahari, Pi. Kemaren Wony panas-panasan."

Papi tampak diam sebentar kemudian mengangguk, Wonyoung bersorak dalam hati sekaligus meminta maaf telah berbohong. Yah, alasan yang cukup masuk akal, kemarin rasanya seperti matahari ada dua, panas sekali. "Yang mau ambil rapor Wony siapa?"

"Tahun kemaren kan udah Papi? Gantian dong."

Sudah jadi tradisi, meski rapor Wonyoung dan Dohyon bisa diambil sekaligus oleh satu orang, Mami dan Papi selalu membagi tugas. Mereka benar-benar menyayangi kedua anaknya. Diingat-ingat lagi, mereka tak pernah kecewa dengan angka-angka yang tertulis dalam buku  laporan nilai itu. Bukan seperti anak lain yang terkadang dimarahi di depan guru, bukan pula yang terlihat santai di sekolah tapi disalah-salahkan di rumah. Wonyoung tidak pandai-pandai amat, masuk peringkat sepuluh besar saja sudah jadi pencapaian luar biasa. Dohyon tak jauh beda, ia hanya sedikit nakal, nilai sikapnya beberapa kali mengecewakan.

Pink Lemonade ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang