"Benar, begitu." Jisoo memejamkan matanya menikmati setiap pijatan yang mendarat pada sendi-sendi tubuhnya. Ketegangan yang semula ia rasakan seketika hilang setelah merasakan pijat tradisional Thailand yang ia dapatkan secara cuma-cuma dari sepupunya. Ya. Untuk beberapa waktu ke depan, Lalisa akan menjadi tukang pijat pribadi bagi Kim Jisoo. Sementara itu, Chaengderella kini sedang membersihkan ruang keluarga yang tadinya berantakan luar bisa akibat kelakuannya sendiri. Oh, dan jangan lupakan, Jisoo yang kini tengah kelaparan hanya tinggal menunggu masakan Jendeuk Ramsay yang akan segera siap dalam beberapa saat.
Beberapa waktu sebelumnya, amukan Jisoo yang menggelegar berhasil padam setelah Jennie yang memasang wajah anak anjing lucu berkata kalau mereka akan melakukan apapun untuk Jisoo asal gadis itu tidak marah lagi pada mereka. Dan Jisoo yang merasa tergiur akhirnya setuju kemudian menyuruh anak-anak itu untuk membereskan segala kekacauan yang telah mereka perbuat.
Sayangnya, perkataan Jennie diam-diam dikutuk habis-habisan oleh Rosé dan Lisa bahkan jujur, Jennie sendiri. Karena sisi tega Jisoo ternyata bukan main menyebalkannya. Tangan Lisa rasanya hampir putus setelah kakaknya itu meminta pijatan tanpa henti sejak satu jam yang lalu. Rosé sekarang hampir menangis karena dirinya harus membersihkan seluruh ruang keluarga termasuk membersihkan rak buku dan meja kayu yang ada disana. Di ujung sana, keringat Jennie telah bercucuran sempurna setelah Jisoo memintanya untuk memasak gamjatang yang mana, jangankan untuk memasak, memakannya saja Jennie tak pernah karena ia tak suka hidangan pedas.
Jisoo benar-benar memanfaatkan perkataan adik-adiknya dengan baik. Gadis itu sama sekali tidak menghiraukan wajah memelas adik-adiknya yang sejak tadi tak lepas meminta belas kasihannya. Jisoo sejujurnya menyeringai puas dalam hati. Dia benar-benar tidak akan membiarkan tiga bocah itu menjajahnya dengan mudah.
"Unnie, makanannya sudah siap." Jennie menghampiri dengan wajah setengah memelas. Berharap Jisoo tidak kembali bertingkah dan menyiksa mereka lebih jauh lagi. Jisoo, sebagai pihak berkuasa, tak mampu menahan seringaian puas dibibirnya. Gadis itu bertepuk tangan, lalu bangkit dan berjalan menuju meja makan.
Rosé, disisi lain rumah, cepat-cepat mendekat begitu mendengar kata makanan terucap dari mulut Jennie. Anak itu mengekor dibelakang Jisoo lalu tersenyum riang dan duduk di sebelah sang kakak. Namun si jahil Jisoo ternyata belum puas. Gadis itu segera menarik semangkuk besar gamjatang buatan Jennie agar mendekat kearahnya dan agak menjauh dari posisi Rosé. "Siapa bilang kau boleh makan?" Tanyanya.
Rosé mengerang keras. "Unnie!" Wajah si Chipmunk telah merengut sempurna. Menciptakan kepuasan tersendiri bagi Jisoo.
"Kalian mau makan?" Tanya Jisoo sambil menyeruput kuah pedas dari mangkuknya. Gadis itu mendesah merasakan lezatnya makanan buatan anak kucing yang merupakan adik sepupunya sendiri. Membuat Lisa harus mengusap mulutnya yang hampir saja meneteskan air liur begitu melihat Jisoo menikmati makanan kesukaannya.
"Mau!" Lisa dan Rosé menjawab dengan yakin. Jisoo mengangguk. "Kalau begitu kalian harus berjanji untuk tidak mengacaukan rumah selama kalian tinggal disini. Sanggup?" Tanya Jisoo lagi.
Rosé dan Lisa berpandangan, seakan berdiskusi lewat pandangan mata. "Sanggup!" Mereka menjawab bersamaan.
"Jennie-ya?" Jisoo belum puas jika belum menerima jawaban dari tiga bocah itu secara lengkap. Dan Jennie yang merasa tidak pernah membuat kekacauan berusaha menyangkal. "Aku kan tidak membuat kekaca-"
"Sanggup tidak?" Oops! Kim Jisoo tidak menerima sangkalan!
"Nde." Dengan wajah cemberut, Jennie menjawab pasrah.
"Yasudah, ayo makan!" Jisoo akhirnya mempersilahkan adik-adiknya untuk makan. Disambut antusias oleh Rosé dan Lisa yang langsung mengambil peralatan makan juga nasi yang juga Jennie masak. Sementara si kucing sendiri malah berlalu menuju dapur tanpa berkata apapun, lalu kembali beberapa saat kemudian dengan sepiring kecil nasi goreng kimchi. Membuatnya mendapatkan tatapan intens dari sepupu-sepupunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/286206214-288-k689981.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Diary
FanfictionKim Jisoo terpaksa harus menampung sepupu-sepupunya yang rusuh selama liburan musim panas ini.