"Sial, sial, sial!"
Pagi itu pekikan Jisoo sudah terdengar di seluruh rumah. Cukup keras untuk membuat Lisa, Rosé dan Jennie yang tengah sibuk dengan kegiatan mereka berlari ke arah sang kakak di ruang keluarga. Ketiganya beradu pandang, kebingungan dengan Jisoo yang terlihat frustasi di depan laptopnya yang sudah terbuka.
"Ada apa, Unnie?" Jennie memberanikan diri untuk bertanya sementara dua gadis lain hanya diam memperhatikan. Jisoo mendongak. Alisnya berkerut dalam dengan ekspresi serius. "Lihat ini!" Katanya dengan nada yang entah sengaja atau tidak, namun terdengar sangat kesal.
Mereka menurut. Membaca setiap kata yang terpampang jelas di laptop yang Jisoo arahkan pada mereka. Tak perlu waktu lama untuk ketiganya bereaksi. Kalimat pertama saja sudah cukup untuk membuat mereka saling pandang dengan bola mata yang menbulat sempurna.
Penyerangan keluarga CEO TvK terhadap Park Jinyoung, pewaris tahta Park Enterprise.
"Park Enterprise?" Rosé berguman pelan. Ia terdiam, memikirkan soal nama perusahaan yang lumayan familiar di kepalanya. Ia merasa pernah mendengar nama itu, namun tidak cukup yakin. Jisoo mendengus. "Mereka pemilik hotel Summers." Katanya memecah kebingungan si gadis chipmunk. Dan itu berhasil membuat adik-adiknya terkejut bukan main. Jinyoung memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menyerang mereka dan itu lumayan menakutkan. Terlebih untuk Lisa, yang kini mematung setelah identitasnya sebagai trainee terbongkar dalam sebuah skandal.
"Ottokae.." Lisa mengigit bibir bawahnya gugup. Usahanya berlatih bertahun-tahun bisa saja hancur karena masalah ini. Tentu mereka memiliki pembelaan untuk itu, tapi opini masyarakat tetap diluar kontrolnya. Citranya bisa hancur bahkan sebelum terbangun dengan baik.
Dibalik kekhawatiran itu, Rosé cukup tanggap. Gadis itu merangkul Lisa sebagai bentuk dukungannya. "Aku akan menelpon Appa." Katanya. Jisoo menghela napas dan mengangguk. "Aku akan menghubungi staff-ku untuk menangani masalah ini. Jennie dan Lisa, hubungi keluarga kita, kecuali paman Seo Jun, tentu saja. Lakukan conference call, jelaskan kejadian kemarin. Paham?" Sahut Jisoo yang mulai menguasai keadaan. Adik-adiknya mengangguk dan segera melakukan tugas mereka masing-masing.
Rosé duduk agak jauh dari Jisoo, masih bisa dilihat namun tidak mengganggu satu sama lain karena keduanya tengah tersambung pada panggilan telpon. "Yeoboseyo, Appa?" Putri Park Seo Jun itu langsung bersuara begitu panggilannya dijawab oleh sang ayah. Jemarinya bergerak tak sabar saat ayahnya yang tampak belum melihat berita malah bertanya tentang kabar dan hal lain.
"Appa, aku baik, kita semua sehat dan liburannya menyenangkan tapi tolong dengarkan aku. Aku ingin Appa menyiapkan perlindungan hukum untuk kami sekarang, aku ingin tim pengacara terhebat yang Appa punya dan saat hal yang tidak di inginkan benar-benar terjadi, pastikan kita menang bagaimanapun caranya. Kita akan berperang melawan Park Enterprise." Jelasnya dengan nada heboh dan suaranya yang melengking tinggi.
Jisoo yang diam-diam menyimak nyaris tak bisa menahan tawanya mendengar percakapan Rosé dengan sang paman. "Sajangnim?" Suara panggilan dari ponselnya membuat Jisoo kembali fokus dan mulai menginstruksikan perintahnya pada sang sekretaris.
"Ya, fokus utamanya adalah untuk menghilangkan semua berita yang muncul tentang aku dan adik-adikku. Siapkan jurnalis terbaik kita untuk membuat berita baru yang menyatakan kebenaran soal berita sampah buatan Jinyoung. Aku akan mengirim timeline kronologinya dan aku ingin artikel itu selesai dalam 30 menit. Aku tidak pernah menuntut kalian sebelumnya, jadi jangan kecewakan aku. Tak ada bantahan, dan jangan takut. Kalian semua berada dibawah sayap keluargaku. Lakukan apa yang ku perintahkan. Mengerti?" Katanya tegas tak terbantahkan. Membuat siapapun yang mendengarnya mau tak mau tunduk dengan titah seorang Kim Jisoo.
![](https://img.wattpad.com/cover/286206214-288-k689981.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Diary
FanficKim Jisoo terpaksa harus menampung sepupu-sepupunya yang rusuh selama liburan musim panas ini.