Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Perlahan kelopak mata Alissya mulai terbuka. Gadis itu memegang kepalanya yang terasa sedikit berat. Alissya mengedarkan pandangannya dan ia dapat melihat Grace berdiri menatap khawatir ke arahnya.
"Akhirnya anda sadar Queen." ujar Grace.
"Maaf karena membuatmu khawatir nyonya." ujar Alissya sambil menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.
"Saya telah menyiapkan makanan dan beberapa obat untuk anda." Alissya yang mendengar itu langsung menatap ke arah meja yang dipenuhi dengan banyak makanan.
"Bagaimana aku bisa menghabiskan makanan ini sendiri?" ujar Alissya menatap tak percaya. Grace yang mendengar itu hanya tersenyum melihat kelucuan Alissya. Akhirnya Alissya turun dari atas ranjang dan berjalan menuju meja untuk memakan sedikit makanan yang ada di sana. Tentu ia tidak mungkin bisa menghabiskan semuanya.
Beberapa menit kemudian, Alissya telah selesai menghabiskan beberapa makanan yang telah disiapkan untuknya. Saat itu juga Alissya meminta Grace untuk membawa semua makanan itu kembali ke dapur.
Sudah beberapa jam Alissya berdiam diri di kamar itu, tetapi ia sama sekali tidak melihat tanda kedatangan Evan. Bahkan pria itu tidak datang di saat ia jatuh pingsan. Grace yang selalu berada di samping Alissya mengerutkan keningnya bingung saat melihat Alissya yang terlihat gusar.
"Ada yang anda butuhkan lagi Queen?" tanya Grace.
"Hhmm tidak. Hanya saja, aku penasaran kenapa aku tidak melihat Evan dari tadi." ujar Alissya dengan berusaha bersikap normal.
Grace yang mendengar itu tersenyum. Tentu ia tahu jika saat ini Alissya tengah merindukan matenya.
"Yang Mulia saat ini sedang pergi meninggalkan istana untuk mengurus beberapa pekerjaan Queen. Mungkin anda tidak akan melihat Yang Mulia Raja untuk beberapa hari."
Alissya terdiam setelah mendengar ucapan Grace. Baru saja ia sampai di istana ini dan belum mengenal baik seperti apa keadaan tempat ini, tetapi ia telah ditinggalkan seorang diri. Walaupun ia memiliki Grace di sisinya, tetapi tetap saja tempat ini terasa begitu asing baginya.
"Ada apa Queen?" tanya Grace bingung.
"Tidak. Apa kau bisa membawaku berkeliling nyonya? Aku sangat bosan di kamar ini." ujar Alissya membuat Grace terkekeh pelan.
"Tentu saja. Mari saya antar anda berkeliling istana Queen."
Alissya pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan diikuti Grace di belakangnya. Selama di perjalanan, Grace selalu menjelaskan semua letak istana dengan sangat detail. Tapi meskipun begitu, Alissya sama sekali tidak bisa mengingat semuanya dengan jelas.
"Istana ini begitu besar tapi tidak banyak orang di dalamnya, membuat tempat ini terasa begitu sunyi." ujar Alissya saat tidak melihat seorang pun di sekitarnya.
"Kau benar nak."
Alissya dan Grace yang mendengar suara Crystal langsung membalikkan tubuhnya dan menundukkan kepalanya saat melihat Crystal berdiri dibelakang mereka. Crystal tersenyum dan berjalan mendekati Alissya.
"Bukankah istana ini begitu sepi?" tanya Crystal dan dijawab anggukkan oleh Alissya.
"Terkadang mommy sangat merasa kesepian berada di tempat ini. Xavier akan selalu melakukan tugasnya di luar sana untuk menggantikan Evan. Tapi terkandang Evan akan turun tangan secara langsung jika itu sangat mendesak. Kami hanya tinggal bertiga di tempat ini karena kakek dan neneknya tinggal di tempat lain. Alhasil, mommy akan merasa kesepian jika tidak ada mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️
Fantasy[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjadi penerus kerajaan Demon, King of Demon. Evan, seorang pria yang sangat dingin membuat siapapun akan segan untuk berbicara kepadanya. Evan t...