Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Alissya menggeliat dalam tidurnya saat sinar matahari mengenai wajahnya. Ia pun berbalik dan menarik selimut untuk menutupi seluruh bagian tubuhnya dari sinar matahari. Seketika kelopak mata wanita itu terbuka saat menyadari sesuatu.
Alissya mencari keberadaan Evan, tetapi ia tidak menemukan pria itu dimana pun. Namun saat ia menurunkan pandangannya, ia membulatkan matanya terkejut saat menyadari dirinya tidak menggunakan sehelai benangpun. Saat itu juga wajah wanita itu memerah saat mengingat kejadian yang terjadi kemarin malam.
Flashback on.
Setelah sampai di kamar, Evan langsung menurunkan Alissya di atas ranjang mereka.
"Bersihkan dirimu sebelum tidur Queen." Ujar Evan sambil mengusap puncak kepala wanita itu.
Alissya pun menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju walk in closet. Sedangkan Evan memutuskan untuk menggunakan kamar lainnya untuk membersihkan tubuhnya.
Beberapa menit kemudian, Alissya telah selesai membersihkan tubuhnya, lalu menggunakan pakaian tidurnya. Saat ia melangkah keluar, ia tidak melihat keberadaan Evan dimana pun. Akhirnya Alissya memutuskan untuk tidur lebih dulu tanpa menunggu kedatangan pria itu.
Alissya membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Perlahan kelopak mata wanita itu mulai tertutup rapat. Bersamaan dengan itu, pintu ruangan terbuka menampilkan Evan yang telah selesai membersihkan tubuhnya.
Evan tersenyum saat melihat Alissya telah tertidur di atas ranjang. Ia pun naik ke atas ranjang dan berbaring di samping wanita itu. Namun kening pria itu mengerut saat melihat Alissya yang tertidur cukup gelisah.
"Queen, kau baik-baik saja?" Tanya Evan sambil mengusap pipi wanita itu lembut.
Perlahan kelopak mata Alissya terbuka dan saat itu juga Evan terkejut saat melihat manik mata Alissya yang berubah menjadi merah. Evan beranjak dari tidurnya lalu terkejut saat Alissya tiba-tiba mendorongnya hingga bersandar di kepala ranjang dengan tubuh wanita itu yang berada di atas pangkuannya.
"Aku sangat haus." Gumam Alissya pelan namun dapat di dengar oleh Evan.
Saat itu juga Evan menarik sudut bibirnya, ia mengerti dengan perubahan dari Alissya. Tentu saja ini efek dari Super Blood Moon.
"Kau bisa menghisap darahku Queen." Ujar Evan membuat Alissya membulatkan matanya.
Saat itu juga Alissya menjauh dari Evan dan langsung menggelengkan kepalanya.
"Tidak Lord, bagaimana mungkin aku menghisap darahmu." Ujar Alissya saat mulai tersadar dengan apa yang terjadi.
Evan tentu tahu jika Alissya pasti akan menolaknya. Namun ia tidak mungkin menyerah. Saat itu juga Evan langsung menarik Alissya ke dalam pelukannya.
"Aku tidak merasa keberatan jika kau menghisap darahku Queen. Lagipula, itu tidak akan membuatku mati karena kehabisan darah." Ujar Evan sambil terkekeh pelan membuat Alissya mendengus sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️
Fantasy[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjadi penerus kerajaan Demon, King of Demon. Evan, seorang pria yang sangat dingin membuat siapapun akan segan untuk berbicara kepadanya. Evan t...