Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Langit terlihat begitu cerah serta burung-burung berkicau ria membuat suasana di pagi hari begitu damai. Siapapun yang menikmati keindahan alam itu akan merasa sangat tenang. Namun tidak dengan Alissya. Gadis itu menatap sendu langit biru melalui jendela kamarnya. Sesekali gadis itu menghela nafas berat saat mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.
Flashback on.
"Apa kau akan diam seperti itu terus nona? Bersiaplah, kita akan ke istana." ujar Evan.
"Apa?!" Pekik Alissya terkejut.
Evan yang melihat keterkejutan gadis itu hanya menaikkan alisnya bingung. Sedangkan Alissya menundukkan kepalanya saat menyadari dirinya telah menaikkan nada suaranya di depan seorang Raja.
"Saya tidak bisa ikut dengan anda Yang Mulia." ujar Alissya yang akhirnya memberanikan diri membuka suaranya.
"Apa maksudmu? Jadi kau menolakku?!" Alissya yang mendengar itu langsung mendongakkan kepalanya dan menggeleng dengan cepat. Ia tidak ingin Evan menjadi salah paham dengan ucapannya.
"Bukan begitu Yang Mulia, tapi.." belum selesai Alissya berbicara namun Evan lebih dulu memotongnya.
"Bisakah kau berbicara dengan jelas. Kau sudah membuang waktuku cukup lama." ujar Evan dengan nada dingin.
Seperti di tusuk oleh beribu jarum, Alissya merasa sangat sedih dengan sikap Evan terhadap dirinya. Tidak seperti pasangan lainnya yang akan bersikap manis setelah mereka dipertemukan, tetapi dirinya malah mendapatkan sikap dingin dari pria itu.
"Maaf Yang Mulia, saya tidak bisa ikut dengan anda. Kembalilah ke istana dan anda tidak perlu datang ke tempat ini lagi. Karena sampai kapanpun saya tidak akan bisa menjadi pasangan anda." ujar Alissya dengan sedikit keberanian sambil menundukkan kepalanya lalu berjalan keluar meninggalkan Evan yang masih terdiam di kamar itu.
Flashback off.
"Apa keputusanku sudah benar?" Gumam Alissya sambil mengela nafas berat untuk kesekian kalinya. Entah mengapa ia merasa bersalah telah mengucapkan kalimat itu pada matenya. Akhirnya Alissya memutuskan untuk melupakan semuanya dan kembali melanjutkan aktivitas seperti biasanya.
Saat Alissya ingin berjalan menuju kebun yang ada di belakang rumahnya, ia terkejut saat apa yang baru saja ia lihat.
"Tuan putri." Ujar Alissya terkejut melihat Thezza duduk bersama ibunya di salah satu tempat duduk yang ada di sana.
Thezza tersenyum dan melambaikan tangannya saat melihat kedatangan Alissya. Tanpa pikir panjang Alissya langsung menghampiri Thezza dan ibunya.
"Kalian bicaralah, mommy akan masuk ke dalam." ujar Charlotte lalu melangkah masuk ke dalam rumah.
"Kenapa anda datang kemari Tuan Putri?" Tanya Alissya.
"Aku bosan, jadi lebih baik aku mengunjungimu." ujar Thezza santai.
"Padahal kita berpisah belum genap sehari." sahut Alissya membuat Thezza terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️
Fantasy[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjadi penerus kerajaan Demon, King of Demon. Evan, seorang pria yang sangat dingin membuat siapapun akan segan untuk berbicara kepadanya. Evan t...