Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Suasana di meja makan terlihat begitu hening. Hanya suara denting piring yang terdengar. Evan dan yang lainnya terlihat sangat fokus dengan makanan di hadapan mereka. Alissya menatap makanan dengan enggan. Semenjak kehamilannya, ia merasa sulit untuk menelan makanan. Hingga akhirnya semua makanan yang ada dihadapannya habis tak tersisa.
"Beristirahatlah, aku harus memastikan sesuatu." Alissya yang mendengar ucapan Evan menatap penuh penasaran. Tetapi ia hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengajukan pertanyaan yang ada di dalam pikirannya.
"Apa yang anda pikirkan Queen?" Tanya Grace seraya berjalan mengekori Alissya.
"Aku hanya sedikit cemas."
Grace tahu betul dengan kecemasan yang tengah dirasakan oleh Alissya saat ini. Setelah mendengar desas-desus yang beredar di istana mengenai pengkhianatan yang dilakukan oleh beberapa petinggi istana, ia semakin meningkatkan kewaspadaannya untuk menjaga keamanan Alissya. Ditambah lagi saat ini wanita itu tengah mengandung, dan umur kandungannya masih sangat rentan keguguran. Ia tidak akan membiarkan Alissya kehilangan bayinya untuk kedua kalinya.
Alissya menjatuhkan tubuhnya di salah satu bangku taman istana. Ia memutuskan untuk mencari udara segar. Grace dengan sigap memberikan sebuah mantel bulu pada Alissya untuk menghangatkan tubuh wanita itu.
"Terima kasih Grace." Ujar Alissya dan tersenyum pada Grace.
Grace mengganggukkan kepalanya lalu memberikan secangkir teh pada Alissya. "Saya sudah membuatkan teh yang terbuat dari tanaman herbal yang baik untuk kandungan anda Yang Mulia."
Alissya menatap Grace dengan tatapan kagum dan juga bahagia. Ia tidak menyangka jika akan mendapatkan seorang pelayan yang begitu memperhatikan kesehatannya. Grace bahkan memberikan perhatian lebih pada dirinya melebihi perhatian dari ibunya.
"Duduklah di sampingku Grace." Pinta Alissya sambil menepuk tempat duduk di sampingnya.
Grace sedikit sungkan untuk menuruti permintaan dari Alissya, karena saat ini mereka tengah berada di istana. Berbeda jika ia tengah berada di rumah Charlotte, Grace tidak akan pernah sungkan untuk berdekatan dengan Alissya. Akhirnya Grace memutuskan untuk menuruti kemauan Alissya untuk duduk di samping wanita itu.
"Kalian bisa pergi beristirahat. Biar Grace saja yang menemaniku." Ujar Alissya pada para pelayan yang berdiri di belakangnya.
Para pelayan itu sedikit terkejut dengan ucapan Alissya. Tetapi setelah melihat Grace memberi tanda untuk menuruti ucapan Alissya, mereka langsung menundukkan kepalanya.
"Baik Yang Mulia. Kalau begitu kami undur diri." Ujar salah satu pelayan sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan kedua wanita itu.
"Sekarang kita bisa berbicara dengan santai." Grace terkekeh pelan mendengar ucapan Alissya. Ternyata Alissya mengusir semua pelayannya hanya karena ia ingin berbicara santai dengannya.
"Tubuh anda harus tetap hangat Queen." Ujar Grace sembari menutupi tubuh Alissya dengan mantel hangat.
"Semua orang menjadi sangat overprotective kepadaku." Ujar Alissya sambil terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️
Fantasy[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjadi penerus kerajaan Demon, King of Demon. Evan, seorang pria yang sangat dingin membuat siapapun akan segan untuk berbicara kepadanya. Evan t...