Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Alissya kembali terbangun di sebuah padang rumbut hijau. Wanita itu menghela nafas pelan saat menyadari di mana ia berada. Setiap ia berada di ambang kematian, dirinya pasti akan terbangun di tempat yang sama.
Namun ada sedikit perbedaan, di mana biasanya ia hanya melihat padang rumput hijau yang luas tanpa ada bangunan yang berdiri di atasnya, tetapi kini ia melihat ada sebuah gazebo tak jauh dari tempatnya berdiri. Alissya pun memutuskan untuk mendekati gazebo tersebut.
Langkah Alissya terhenti saat melihat seorang pria yang tengah duduk sambil menulis di sebuah kertas dengan tinda hitam. Namun sosok itu sangat familiar bagi Alissya.
"Daddy."
Panggilan Alissya membuat pria itu menghentikan tangannya yang baru sana ingin menggoreskan tinta di atas kertas. Pria itu mendongakkan kepalanya dan berbalik menatap ke arah Alissya. Sontak Alissya membulatkan matanya saat menyadari jika pria itu benar ayahnya.
"Alissya? Kaukah itu?"
Alissya mengangguk lalu bergegas berlari menghampiri ayahnya, Zeth.
"Daddy, aku sangat merindukanmu." Ujar Alissya di dalam pelukan Zeth.
"Daddy juga sangat merindukanmu nak. Tapi bagaimana mungkin kau bisa berada di tempat ini? Ini bukan tempatmu nak." Alissya mengerutkan keningnya bingung mendengar ucapan ayahnya.
Namun saat ia kembali mengingat apa yang telah terjadi, ingatannya seperti telah dihapus paksa. Ia sama sekali tidak bisa mengingatnya.
"Aku tidak tahu dad, mungkin aku sudah berada di ambang kematian." Zeth mendelik saat mendengar penuturan putrinya.
"Itu tidak mungkin. Perjalananmu masih panjang nak, kau tidak seharusnya berada di tempat ini."
"Cepat pergi, semua orang membutuhkanmu."
Alissya menggeleng pelan, "Aku sudah lelah dad. Kenapa aku harus terus melalui hal ini." Ujar Alissya tertunduk sedih.
Zeth mengusap bahu putrinya dengan lembut, berusaha untuk menguatkan wanita itu. Tentu ia tahu apa yang dialami oleh putrinya selama ini. Karena itu semua adalah kesalahannya sendiri.
"Maafkan daddy, seharusnya daddy mengatakan semuanya pada kalian."
Alissya mengerutkan keningnya bingung. "Apa maksud daddy?"
"Kau harus melalui ini semua karena kesalahan daddy nak. Jika saja daddy memberitahu semuanya, pasti kalian akan hidup bahagia di sana." Alissya semakin dibuat bingung oleh ucapan ayahnya. Ia yakin jika ayahnya pasti menyembunyikan sesuatu.
"Tolong jelaskan padaku dad." Ujar Alissya dengan tatapan serius. Zeth menghela nafas pelan, sebelum akhirnya mengatakan semuanya pada Alissya.
Alissya terus mendengarkan semua penjelasan dari ayahnya. Raut wajah wanita itu seketika berubah tegang saat menyadari ayahnya telah menyembunyikan sesuatu yang sangat serius. Akhirnya Alissya menyadari, kenapa ia harus melalui ini semua. Itu semua karena perbuatan ayahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️
Fantasía[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjadi penerus kerajaan Demon, King of Demon. Evan, seorang pria yang sangat dingin membuat siapapun akan segan untuk berbicara kepadanya. Evan t...