Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Alissya tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaan wanita itu sekarang. Ada rasa khawatir sekaligus senang karena pria yang sangat ia cintai telah kembali.
Evan pun demikian, terlihat ada kelegaan dari
pria itu karena telah berhasil kembali ke keluarganya. Setelah sekian lama ia berjuang untuk kembali ke sisi wanita yang sangat ia rindukan."Kau kembali Lord."
"Ya, aku kembali Queen."
******
Evan menatap turun ke arah perut Alissya yang terlihat membesar. Perasaan amarah sekaligus sedih mulai merasukinya. Marah karena ia melihat keadaan istrinya yang melawan Dalton disaat ia tengah mengandung buah hati mereka, bahkan pria itu hampir melukai istrinya. Ia sangat sedih karena tidak bisa berada di sisi Alissya saat ia tengah mengandung. Saat itu juga Evan membantu Alissya untuk berdiri. Ia kemudian menatap Dalton yang telah berhasil bangkit setelah menerima serangan darinya.
Tak lama, banyaknya pasukan iblis yang sangat mengerikan datang entah dari mana. Namun bukan karena hal itu yang membuat Alissya terkejut, melainkan karena pasukan itu berpihak pada Evan bukan Dalton.
"Lord, apa yang terjadi?" tanya Alissya dengan raut wajah bingung.
Evan hanya menanggapi pertanyaan Alissya dengan senyuman. Pandangannya tertuju pada Dalton yang telah berdiri dengan raut wajah tegang.
"Sepertinya kau mengenal siapa mereka Dalton." Ujar Evan dengan senyum evilnya.
"Bagaimana mungkin?" gumam Dalton tak percaya.
Pasukan itu mulai melangkah maju dan menatap Dalton dengan penuh amarah.
"Siapa mereka?"
"Mereka semua adalah makhluk bawah yang telah dimanfaatkan oleh Dalton. Mereka semua dikuasai oleh sihir sehingga mereka tidak mengetahui jati diri mereka yang sesungguhnya. Saat itu aku berhasil membebaskan mereka dari sihir Dalton dan saat itu juga mereka menyadari jika wilayah mereka telah hancur akibat perbuatan pria itu. Inilah waktunya untuk mereka membalaskan dendamnya pada Dalton." jelas Evan tanpa mengalihkan pandangannya dari arah depan.
"Sepertinya kau harus menjelaskan semuanya nanti Lord."
Evan terkekeh pelan, lalu mengecup kening Alissya lembut. "Tentu, setelah kita membereskan ini semua,-"
"Tetaplah di sini, aku akan menyelesaikan ini semua dalam waktu singkat." ujar Evan. Namun saat Evan hendak melangkah meninggalkan Alissya, dengan cepat Alissya menarik lengan pria itu.
"Biarkan aku ikut denganmu."
Evan mengulas senyuman sembari menganggukkan kepalanya. Namun sebelum itu, ia mengusap perut Alissya dan memberikan sedikit kekuatan untuk melindungi bayi yang ada di dalam kandungannya. Meskipun ia yakin jika Alissya mengetahui dengan pasti apa yang harus ia lakukan jika sesuatu terjadi pada mereka.
Saat itu juga Evan membuka portal yang telah melindungi istana kerajaan demon. Semuanya langsung berkumpul termasuk para pemimpin klan. Hanya Queen Caroline dan Crystal yang masih berada di istana untuk menjaga suami mereka masing-masing.
Semua pasukan telah bersiap dengan pimpinan mereka didepannya. Makhluk yang datang bersamaan dengan Evan pun sudah tidak sabar untuk segera menyerang Dalton. Perang ini menjadi perang yang tidak akan pernah terlupakan.
Dalton merasa terkepung. Tidak ada celah sedikipun untuk ia melarikan diri. Namun keegoisan pria itu membutakan segalanya. Bahkan saat ini ia telah bersiap untuk melawan semua klan immortal dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️
Fantasía[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjadi penerus kerajaan Demon, King of Demon. Evan, seorang pria yang sangat dingin membuat siapapun akan segan untuk berbicara kepadanya. Evan t...