Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Boom! Duarr!
Tubuh Alissya menegang, jantung wanita itu berdetak kencang. Seketika kekhawatiran menyelimuti dirinya. Dengan cepat Alissya berbalik dan berlari menuju aula istana. Namun langkah wanita itu terhenti saat merasakan sebuah tangan menghentikan dirinya.
"Jangan hentikan aku Steve!" Ujar Alissya dengan tatapan tajam penuh mengintimidasi. Steve yang melihat perubahan raut wajah dari Alissya seketika terdiam. Namun ia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya terhadap ratunya yang berubah sangat drastis. Saat itu juga Alissya kembali berlari menuju aula istana untuk melihat keadaan suaminya.
Pintu aula terbuka, Alissya segera melangkah masuk untuk mencari keberadaan Evan. Namun langkah wanita itu terhenti saat melihat apa yang terjadi dihadapannya.
*****
Alissya berdiri mematung melihat keadaan di dalam sana. Seluruh tempat itu telah hancur berantakan. Beberapa orang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. Hanya dalam waktu singkat, tempat yang dihiasi berbagai bunga kini berubah menjadi lautan darah.
Namun pandangan wanita itu tertuju pada barisan kelompok berjubah hitam berdiri tepat di hadapan Evan dan Lord Xavier.
Crystal yang mengetahui kedatangan Alissya membulatkan matanya terkejut. Pasalnya ia mengetahui jika Alissya sudah diamankan oleh Steve, tetapi wanita itu malah kembali ke tempat itu. Dengan cepat Crystal melesat menghampiri Alissya untuk menjaga menantu dan calon cucunya yang ada di dalam kandungan Alissya.
"Apa yang terjadi mom?! Siapa mereka?!"
"Kita harus pergi dari sini!" Ujar Crystal tanpa menjawab semua pertanyaan dari Alissya.
Alissya menggeleng, "Aku tidak akan pergi." ujarnya tegas.
Crystal hanya mampu menghela nafas berat saat mengetahui Alissya pasti akan bersikap keras kepala, bersikeras tidak pergi dari tempat itu. Akhirnya mereka tetap berada di ruangan tersebut dan tentunya dijaga ketat oleh prajurit istana.
"Akhirnya kalian muncul." Ujar Lord Xavier sambil tersenyum menyeringai. Tidak dengan Evan yang menatap tajam pada salah satu petinggi istana yang berdiri dihadapannya.
"Hahaha!"
Terdengar suara tawa yang menggema di setiap sudut ruangan. Evan menatap tajam Dalton yang merupakan dalang dibalik pemberontakan ini. Sudut bibir pria itu terangkat membentuk sebuah senyuman miring yang terlihat mencemooh lawan yang ada dihadapannya. Evan tidak menyangka jika selama ini ia telah membiarkan benih-benih pengkhianat berkembang di dalam wilayah kekuasaannya.
Namun sayangnya, Evan telah mencari tahu semua informasi dari seluruh petinggi istana yang telah memberontak, yang tidak lain adalah salah satu keturunan dari Lord Charles, Raja Vampire terdahulu, sebelum Lord Jackson menduduki tahta. Dialah Dalton Keylos atau Dalton de Leykos. Pria itu telah menyembunyikan nama aslinya dan semua orang berhasil masuk ke dalam perangkapnya.
Saat itu juga Evan tahu, apa tujuan mereka melakukan pemberontakan ini. Tentunya mereka ingin kembali merebut tahta kerajaan demon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️
Fantasy[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjadi penerus kerajaan Demon, King of Demon. Evan, seorang pria yang sangat dingin membuat siapapun akan segan untuk berbicara kepadanya. Evan t...