Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Steve berjalan dengan cepat menuju ruangan di mana Crystal dan Charlotte berada. Di dalam sana, Crystal berjalan ke sana kemari dengan raut wajah khawatir. Sudah hampir delapan jam setelah ia sampai di istana, tetapi ia tidak kunjung melihat kedatangan suami dan putranya. Charlotte yang juga ada di sana tidak kalah khawatirnya dengan keadaan Alissya. Setelah mengetahui kekuatan yang dimiliki putrinya, ia menjadi sangat khawatir.
Tok tok tok...
Suara ketukan pintu membuat langkah Crystal terhenti, lalu menatap ke arah pintu ruangan yang perlahan terbuka.
"Bagaimana?" Tanya Crystal dengan cepat dan tidak membiarkan Steve mengeluarkan suaranya terlebih dahulu.
"Kenzo dan Livia telah di kalahkan Yang Mulia."
Crystal dan Charlotte yang mendengar itu seketika tersenyum senang. Akhirnya kedua wanita itu dapat bernafas lega. Charlotte beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Crystal lalu memeluk wanita itu untuk menyalurkan kegembiraannya setelah mendengar berita baik tersebut.
Steve yang melihat kedua wanita itu yang terlihat sangat gembira langsung menundukkan kepalanya. Steve takut untuk kembali mengeluarkan suaranya. Tetapi ia tidak punya pilihan lain selain mengatakan apa yang sebenarnya telah terjadi.
Charlotte mengerutkan keningnya saat melihat kegelisahan Steve. "Ada apa denganmu Steve? Apa kau ingin mengatakan sesuatu?" Tanya Charlotte sontak membuat Steve mendongakkan kepalanya.
Steve menatap Crystal dan Charlotte secara bergantian dengan raut wajah gelisah sekaligus khawatir. Hal itu justru membuat Crystal dan Charlotte bertambah bingung.
"Katakan Steve."
"Maafkan saya Yang Mulia, peperangan ini memang telah dimenangkan oleh pihak kita, tetapi..." Ucapan Steve terhenti membuat Crystal menatap penasaran pada pria itu. "Yang Mulia Raja terluka parah." Sontak Crystal dan Charlotte membulatkan matanya terkejut.
Seketika tubuh Crystal melemas dan hampir terjatuh jika Charlotte tidak dengan cepat menangkapnya.
"Lalu.. Bagaimana keadaan Alissya? Di mana mereka semua?" Tanya Crystal dengan suara terbata.
"Ratu baik-baik saja Yang Mulia,"
Crystal dan Charlotte langsung melangkah keluar untuk menemui Alissya dan Evan. Ia tidak memperdulikan Steve yang masih berada di dalam ruangan itu dengan tubuh mematung karena kedua wanita itu tiba-tiba keluar meninggalkan dirinya.
Tak lama kemudian, mereka telah sampai di kamar milik Alissya dan Evan. Di sana mereka melihat Alissya yang tengah menangis di samping Evan. Xavier yang melihat kedatangan istrinya langsung menghampiri wanita itu.
"Lord, putra kita..."
"Dia baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir. Putra kita tidak selemah itu, bukankah kau tahu itu Queen?" Crystal yang mendengar itu menganggukkan kepalanya, namun air mata tidak bisa ia bendung lagi dan akhirnya mengalir membasahi pipinya. Xavier pun menarik Crystal ke dalam pelukannya dan terus berusaha menenangkan istrinya.
Sedangkan Charlotte melangkah mendekati Alissya dengan raut wajah sedih. Alissya yang melihat kedatangan ibunya langsung memeluk ibunya dengan erat dan kembali menumpahkan kesedihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️
Fantasy[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjadi penerus kerajaan Demon, King of Demon. Evan, seorang pria yang sangat dingin membuat siapapun akan segan untuk berbicara kepadanya. Evan t...