bab 56

3.8K 207 1
                                    

Cinta Yang Tak Terganti

LAJU saja kaki itu melangkah di koridor hospital . Hampir saja dia ingin terlanggar dengan orang namun sempat di elak . Dia meminta maaf dan pergi dengan tergesa  - gesa . Orang - orang yang berada di situ memandang pelik ke arah pasangan suami isteri itu .

Sampai di satu pintu wad VVIP , dia mula membuka pintu itu kasar . Kakinya melangkah masuk ke dalam . Orang yang berada di dalam wad itu tersentak saat pintu dibuka kasar . Terpempam susuk tubuh seorang lelaki . Di belakangnya pula , ada seorang perempuan .

Kaki itu laju saja melangkah mendekati katil hospital itu . Terpandang satu susuk tubuh yang terlantar tidak sedarkan diri . Hatinya mula sebak . Kaki nya perlahan saja melangkah . Nampak lemah sekali . Sampai di tepi katil . Lelaki itu mula duduk di birai katil . Tangan yang terasa sejuk itu digenggam olehnya erat .

" Apa dah jadi ni abah ? Macam mana ibu boleh jadi macam ni ? "

" Abah tak tahu Emran . Masa abah turun ke dapur , abah ternampak susuk tubuh ibu terbaring lemah dengan darah . Abah pun terus saja bawa ibu ke hospital " Jelas Dato Kamal pada anaknya  itu . Bahu Emran ditepuk lembut . Memberi sedikit kekuatan .

" Doktor cakap apa abah ? " Tanya Emran lagi . Kepala nya dipusingkan memandang Dato Kamal . Butir mutiara sudah bertangkung di dalam matanya . Hanya tunggu masa sahaja mutiara itu jatuh ke pipi .

" Ibu hilang banyak darah . Mungkin ibu akan koma dalam 4 , 5 hari . Atau seminggu . Tak sure tapi tak lama . Sebab ibu hanya hilang darah "

Emran mengagguk kepala nya tanda dia faham . Emran kembali melihat Datin Medina . Tanpa pinta , air mata nya mula jatuh membasahi pipi . Ya Allah , kenapa perlu ibunya yang kena ? Kenapa bukan dia ?

Teresak - esak dia menangis . Genggaman tangan dieratkan lagi . Hatinya sakit melihat ibunya sebegini . Anak mana saja yang suka melihat ibu mereka terlantar sakit ? Anak mana tak sedih melihat ibu mereka menahan sakit ? Ya Allah , kau kuatkan lah ibu ku . Tolong jangan ambil dia dari ku lagi . Aku tak kuat ya Allah . Rintih Emran sebak di dalam hati .

Katrina yang berada di belakang mula menghampiri Emran . Belakang badan Emran diusapnya lembut . Air mata nya juga sudah terkeluar , sedih melihat ibu mertua dia terlantar di hospital ini . Walaupun dia tak diterima oleh ibu mertuanya namun dia tetap sayang akan ibu mertua dia . Kasih sayang dia pada ibu mertua nya dengan ibu nya sama sahaja . Dua - dua perlu dihormati .

Keadaan menjadi hening saat kedua orang tua Qalisha , Qalisha dan Rayyan mula hadir di dalam wad itu . Semua hanya membisu , langsung tak bersuara . Qalisha yang berada di kerusi sebelah katil Datin Medina , memegang tangan Datin Medina . Air mata nya mula bertakung saat melihat keadaan Datin Medina . Luluh hatinya saat si suami beritahu yang Datin Medina masuk hospital kerana ditikam dan kehilangan banyak darah . Hampir rebah dia terima berita itu .

" Ibu , macam mana boleh jadi macam ni ? Siapa yang dengki dengan ibu ni ? " Kata Qalisha perlahan . Tangan Datin Medina diusapnya lembut , memberi kehangatan pada tangan yang sejuk itu . Sejuk seperti air batu . Ya Allah .

Semakin lebat air matanya mengalir . Walaupun Datin Medina tidak menjadi ibu mertuanya tapi dia sudah menganggap Datin Medina seperti ibunya . Yang selalu memberi kasih sayang kepadanya . Bertanya khabar tentang nya . Memberi kata - kata sokongan dan kekuatan saat dia lemah . Menjaga nya persis anak sendiri . Allahu , banyak jasa ibu kepada Sha .

Katrina yang berada di sofa hanya memandang Qalisha lama . Entah kenapa hatinya rasa sakit yang teramat . Sakit kerana dia tidak lahirkan sempurna Qalisha . Kenapa dia tak sempurna seperti Qalisha ? Kenapa dia tak secantik Qalisha ? Kenapa dia tak disayangi oleh orang lain sepeti Qalisha ? Kenapa ?

Matanya digerakkan melihat ke arah si suami . Emran memandang Qalisha dengan penuh kelembutan . Terpancar di mata Emran , kasih sayang dan cinta kepada Qalisha . Tangan digenggam sesama sendiri . Kenapa Emran tak pernah melihat dia dengan pandangan sebegitu ?

Qalisha yang baru menampak masuk ke ruang menunggu itu membuatkan semua memandang ke arah nya . Qalisha mula mengambil tempat di sebelah Rayyan . Jemari Rayyan di ambil dan digenggam olehnya . Rayyan tersenyum manis ke arah Qalisha . Tangan Qalisha diulus lembut .

" Kamal , kau dah buat report polis ke ? " Tanya Dato Sri Ukasyah . Matanya memandang ke arah Dato Kamal yang nampak begitu sedih itu . Dato Kamal mengangguk .

" Aku dah buat . Polis tengah buat siasatan sekarang ni "

" Media tahu tak ni ? Aku bukan apa takut media tahu lain pulak jadinya  . Kau pun tahu netizen macam mana kan ? " Dahi dikerutkan . Risau . Dia taknak netizen menambahkan lagi kekusutan kawan baiknya  ini .

Dato Kamal tersenyum segaris . " Media tak tahu . Aku suruh polis buat siasat secara rahsia . Aku pun taknak media tahu . Taknak serabutkan kepala otak aku dengan benda yang tak berfaedah tu "

Dato Sri Ukasyah menempuk lembut bahu kawan baiknya itu , memberi kekuatan . " Jangan risau . Aku akan tetap ada untuk kau . Kalau ada masalah beritahu aku . Insyaallah mana yang boleh tolong aku tolong "

Dato Kamal tersenyum sebak . Ini lah sahabatnya dari dulu lagi . Tak pernah jemu menolong nya bila dia berada dalam kesusahan . Sahabat dunia akhirat , Ukasyah Zainudin bin Ukwan Hafiz . " Terima kasih Ukasyah . Kau memang sahabat yang baik "

" Aku tahu tu " Balas Dato Sri Ukasyah selamba . Tersembur ketawa mereka yang berada disitu . Tak ada lah wad ini disebelungi kesedihan sahaja . Ketawa itu dapat merawat kesedihan yang ada . Ketawa juga adalah ubat yang penting dalam kehidupan seharian . Ketawa lah pada dunia walaupun hati sedang menahan sakit yang tak dapat digambarkan .

Kerana ketawa dapat menyembunyikan kesedihan dan menipu seisi dunia .

















jangan lupa vote hehe . bubyee anak - anak ku ! gdnite , muah .

Pengganti Cinta ✓Where stories live. Discover now