[ 𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓼𝓮𝓻𝓲𝓮𝓼 𝓿𝓸𝓵 1 ]
"We're getting older and the love is still here."
Ariana Qalisha , nama secantik tuannya
menjalani kehidupan yang sangat indah . Disayangi oleh kedua ibubapa , diberi kasih oleh abang-abang nya dan mendapat cinta...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MATANYA mula dibuka perlahan - lahan . Cahaya yang silau itu membuatkan dia menutupkan matanya kembali . Setelah matanya kembali okay , dia cuba buka kembali . Pandangan matanya terarah pada siling yang serba putih itu . Bau - bau ubatan yang menusuk masuk ke rongga hidung nya membuatkan dia sedikit berkerut . Tahu lah dia bahawa dia di hospital sekarang ni . Matanya meliar disekeliling bilik . Matanya membulat saat terpandag susuk tubuh yang kaku dan di baluti wayar itu menyapa retinanya . Laju saja dia terbangun dari baringannya .
" Abangg ... " Lemah saja suara Qalisha memanggil gerangan itu . Kakinya menampak turun dari katil . Katil Rayyan yang berada di sebelahnya itu dituju . Perlahan - lahan kakinya melangkah . Rasa pening di kepalanya masih belum berunsur pulih .
Sesampai disebelah katil Rayyan , dia duduk di kerusi yang disediakan . Wajah pucat Rayyan dilihat sebak . Tangannya naik menyentuh wajah yang masih lagi hensem itu . Pipi Rayyan diusap lembut . Perlahan - lahan air matanya turun membasahi pipinya .
" Hiks...hiks abang , kenapa abang baring kaku kat sini ? Abang taknak bangun ke ? Kenapa....kenapa abang tinggalkan sayang sorang kat sini hiks hiks ? Bangun lah ! " Rayu Qalisha . Tangannya yang berada dipipi Rayyan tadi mula turun menggengam tangan Rayyan yang sejuk itu . Tangan itu diangkat dan dibawa ke pipi nya .
" Hiks abang ... I need you ... Please stay strong for me ! Abang kena sedar hiks . Abang kena .... " Tersedu sedan di menangis . Kepalanya dibaringkan di atas lengan suaminya itu . Air mata yang masih mengalir dibiar kan tak bersapu . Wajah Rayyan dipandang dari bawah .Tersenyum kecil dia . Walaupun ada sedikit kesan terguris di wajah itu namun wajah itu tetap nampak hensem . Abang tetap hensem walaupun tengah tidur . Sayang sayang abang . Selamanya .
Perlahan - lahan mata nya sedari memberat di tutup olehnya . Tak sampai beberapa saat , dengkuran halus dari Qalisha mula kedengaran . Lengan Rayyan dipeluk erat olehnya .
Semoga bila dia sedar , dia dapat berita yang gembira .
Pintu bilik wad di buka . Kakinya melangkah masuk ke ruangan bilik wad VIP itu . Meja kopi yang berada di hujung dihampiri dan diletakkan satu paper bag . Matanya pula memandang ke sekeliling , matanya tertacap pada salah satu katil . Dia hanya tersenyum . Perlahan - lahan kakinya melangkah ke arah katil itu . kepala Qalisha diusap lembut .
" Adik , bangun . Nanti sakit belakang adik kalau tidur macam ni " Kejut Azreen pada adiknya . Bahu Qalisha ditepuk - tepuk mengejutkan adiknya itu . Qalisha yang terasa lena nya diganggu mengerutkan dahinya . Dia merengek tidak suka bila lena nya diganggu . Terlepas tawa kecil Azreen . Kenapa comel sangat ni ?
Bahu Qalisha digoncangkan pulak . Kali ini sedikit kuat . Qalisha mengerus geram saat lena nya diganggu lagi ." Ish ! Jangan kacau lah orang nak tidur ni ! Tak nampak ke ? " Marah Qalisha . Kepalanya sudah diangkat namun matanya masih lagi tertutup rapat . Azreen menahan tawanya dari terkeluar . Muncul idea nakal dibenak fikirannya . Senyuman nakal terukir .