Author POV.
"Miauw... Sepertinya sekarang saatnya untuk kamu pulang." ujar Black.
"Sekarang?" Estelle menyeka air mata di pipinya, "Memang kamu sudah selesai menjelaskan semua peraturannya?"
"Belum. Namun kita tidak perlu terburu-buru. Lagi pula kamu tidak akan dapat mengingat semua peraturan dalam satu kali. Kita masih memiliki banyak waktu dan kesempatan ke depannya. Belajar dari pengalamanku selama ini, akan lebih baik jika aku menceritakan apa yang ada di Lonelyland ini satu per satu." Black menjelaskan.
"Oh... Oke."
"Kalau begitu, kamu sudah siap?" tanya Black untuk memastikan.
"Siap apa?" Estelle balik bertanya karena tidak mengerti maksud pertanyaan Black.
"Untuk pulang."
"Sekarang?"
"Yap!"
"Tapi aku belum pamit sama yang lain."
"Tidak perlu pamit. Segera. Kamu dapat kembali kemari."
"Oh... Tap-"
Belum sempat Estelle selesai bicara. Black sudah menggunakan kemampuannya, yaitu mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan. Bersama cahaya itu, mereka kembali ke dunia nyata.
===
Dalam sekejap mata, Estelle kembali ke dunia nyata. Ia membuka matanya secara perlahan. Ini pengalamannya yang kedua kalinya, namun ia masih belum terbiasa dengan cahaya yang sangat menyilaukan mata itu.Oh? Kenapa aku di tempat tidur? Bukan di dapur? Estelle bingung, setelah menyadari dirinya sedang berbaring di atas tempat tidur.
Estelle duduk, lalu melihat ke sekitar kamar. Mamah Estelle tidur dengan lelap di sampingnya. Seperti tidak terjadi apa-apa.
Tiba-tiba, Estelle melihat bayangan kecil di jendela. Lalu menghilang.
"Black?"
"Hmm? Estelle... Kenapa?" mamah Estelle tiba-tiba bangun karena mendengar suara Estelle.
"Oh. Enggak apa-apa, Mah." jawab Estelle.
Estelle mengambil ponselnya, lalu melihat di layar menunjukkan saat ini pukul 11 malam.
Aneh. Kayaknya aku sudah cukup lama di sana. Tapi ternyata masih jam segini. Pikir Estelle.
Lalu ia menguap.
Lebih baik aku tidur lagi aja deh. Besok aku bakal tanya ke Darren tentang Black dan Lonelyland. Eh, tunggu. Kalau aku tidur sekarang, apa aku bakal kembali ke Lonelyland lagi? Ah... masa bodoh deh! Aku sudah mengantuk berat!
Akhirnya karena rasa kantuk yang amat sangat, Estelle kembali tidur.
Namun, tidak seperti yang Estelle takutkan kali ini dia tidak pergi ke Lonelyland. Estelle tidur dengan sangat pulas, sampai-sampai ia tidak bermimpi apa pun.
===
Pagi harinya. Selesai mandi dan berganti pakaian, Estelle mencari Darren."Olin, kamu lihat Darren enggak?" tanya Estelle pada Olin yang sedang memakan semangkuk cereal di meja makan.
"Kayaknya dia tadi main di luar tuh, Kak." jawab Olin.
"Oh, iya. Makasih."
Setelah mendengar jawaban Olin, Estelle langsung berjalan keluar rumah.
Dan benar saja, Darren sedang jongkok di dekat pot-pot bunga milik grandma. Estelle pun menghampiri Darren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonelyland
FantasyPernahkah kalian mendengar tentang Lonelyland? Mungkin banyak dari kalian belum pernah mendengarnya. Karena pulau ini hanya bisa dikunjungi oleh para jiwa yang kesepian. Jiwa yang benar-benar sangat kesepian sampai-sampai mereka ingin mengakhiri hid...