Part. 15 - Gerak-gerik

1 0 0
                                    

Author POV.

Estelle bangun tidur dengan tubuh yang terasa sakit hampir di seluruh badan. Dikarenakan saat ia bermain di Lonelyland bersama Darren semalam, Estelle berlarian, dan juga loncat dari dahan ke dahan pohon. Estelle belum pernah begitu bersemangat seperti itu sebelumnya. Bahkan mungkin dapat dikatakan ia terlalu bersemangat, hingga membuat dirinya sendiri benar-benar kelelahan. Black sudah mengingatkan, jika Estelle merasakan rasa lelahnya itu hanya akan membuatnya semakin merasa lelah. Dan karena rasa lelah yang Estelle rasakan di Lonelyland terbawa hingga ke dunia nyata, hal ini membuat seluruh tubuhnya terasa pegal.

Saat Estelle berada di Lonelyland, ia terus menggerutu karena hanya ia seorang yang merasa kelelahan setelah berlarian.

"Kalau omong aja sih gampang! Hhhhh..." Estelle masih sulit mengatur nafasnya, "Prakteknya susah tahu! Hhhh... Ini tuh... bukan... sesuatu... yang bisa... aku kontrol..." setelahnya Estelle pun hanya berbaring di tanah.

Kembali ke kamar Estelle.

"Auww... " Estelle mengerang kesakitan. Otot-otot di betisnya terasa kaku hingga membuatnya agak sulit untuk berjalan. 

"Sudah kubilang kan miauw... Kamu harus bisa mengendalikan pikiranmu. Kamu harus bisa memisahkan mana itu nyata dan mana itu mimpi." ujar Black yang duduk di atas tempat tidur Estelle.

"Aku kan masih belum terbiasa. Mengendalikan pikiran sama perasaan tuh susah tahu!" balas Estelle yang jengkel.

Ia pun melakukan peregangan untuk sedikit menghilangkan rasa kaku di kakinya.

"Apa ada cara yang gampang biar rasa sakitnya cepat hilang?" tanya Estelle sembari masih melakukan peregangan pada kakinya.

"Miauw... kalau kamu sudah kembali ke dunia nyata, kamu sudah tidak bisa menghilangkan rasa sakit yang kamu rasakan hanya dengan pikiran. Seharusnya kamu melakukannya saat masih di Lonelyland."

"Kenapa kamu baru bilang sekarang!" tanpa sadar Estelle berteriak dengan cukup kencang. Ia segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya, karena  khawatir orang rumah mendengar suara teriakannya tadi.

"Aku kan sudah memperingatkanmu berkali-kali, bahwa kamu harus mengendalikan pikiranmu itu agar rasa sakitnya hilang. Yauww... karena kamu sudah terlanjur kembali ke sini, satu-satunya jalan agar rasa sakit itu hilang yauww... silakan lanjut lakukan peregangannya."

Black mengibas-ngibaskan ekornya sembari mengamati Estelle yang masih melakukan peregangan.

"Kelihatannya kamu senang banget lihat aku menderita kayak gini." Estelle menebak jika suasana hati Black sedang baik, dilihat dari kibasan ekornya itu.

"Yauww... melihat kebodohan para jiwa adalah salah satu kesenangan yang aku dapat selama menjadi penjaga Lonelyland. Hahahaha!" Black tidak menyangkal jika suasana hatinya menjadi baik karena tingkah Estelle.

Tentu saja Estelle langsung protes, "Enak aja bodoh! Aku bukannya bodoh, tapi aku kurang paham dan masih belum terbiasa tahu!"

"Miauw miauw... baiklauw, kamu memang tidak bodoh. Tetapi kamu tahu kan, kalau tidak segera bersiap sekarang kamu akan terlambat pergi ke sekolah." Black mengingatkan.

Mendengar ucapan Black, Estelle langsung melihat ke arah jam dinding.

"Damn it!" 

Dengan terburu-buru Estelle keluar dari kamarnya untuk pergi ke kamar mandi.

Namun saat keluar dari kamar, Estelle terkejut melihat papahnya keluar dari kamar kosong yang berada di sebelah kamarnya.

"Loh? Kenapa papah di sini?" tanya Estelle yang terkejut dan juga bingung.

LonelylandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang