Part. 5 - Perkenalan

13 0 0
                                    

Author POV.

Malam hari. Estelle bangun karena ingin pergi ke toilet. Setelah selesai, seperti biasa ia pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Mata yang terasa berat, dan lampu dapur yang remang-remang, membuat Estelle seperti sedang berjalan sembari menutup matanya. Estelle meminum setengah gelas air yang ia isi dengan sekali teguk. Lalu menaruh gelasnya di wastafel dapur.

Saat berbalik, betapa terkejutnya ia melihat sinar yang cukup terang dari atas meja makan.

"Apa tuh?"

Dua titik cahaya itu bersinar semakin terang sampai menyilaukan mata Estelle. Saat ia membuka matanya, cahaya itu berubah menjadi seekor kucing hitam.

"Hai, Estelle. Akhirnya kita bertemu juga." tiba-tiba terdengar suara seorang wanita menyapanya.

Suara siapa tuh? Pikir Estelle sambil melihat-lihat ke sekeliling. Namun tidak ada orang lain selain ia di ruangan ini. Kecuali... kucing hitam itu.

"Iyauw.. Ini aku yang berbicara." kucing hitam itu melangkah, lalu ia berhenti di dekat pinggir meja untuk kemudian kembali duduk.

"Perkenalkan namaku Black. Penjaga Lonelyland. Tolooong dicatat, ini bukan Wonderland atau Neverland." lanjut kucing hitam bernama Black itu.

"Kamu wanita? Umm... maksudku betina? Dan apa itu 'Lonelyland'? Tunggu! Aku bicara sama kucing? Hahaha... aku sudah gila kayaknya. Atau ini cuman mimpi ya? Iya benar, ini pasti cuman mimpi. Mana mungkin kucing bisa bicara?" Estelle lalu mencubit kedua pipinya sendiri, "Aww! Kok sakit sih? Itu berarti ini..."

"Iyauw, manis. Ini bukan mimpi. Tetapi jika kamu ingin ke dunia mimpi, aku bisa membawamu ke sana. Lonelyland." ujar Black, si kucing hitam.

"Sebenarnya apa itu Lonelyland? Dan kamu ini siapa? Kenapa kamu bisa bicara?" meski rasanya sangat tidak masuk akal berbicara dengan kucing. Namun Estelle terus bertanya pada Black. Karena terlalu banyak hal tidak masuk akal yang ingin ia tanyakan.

"Hahh... Daripada bercerita di sini, lebih baik kita pergi ke sana sekarang." ajak Black.

"Ke mana?"

"Lonelyland." setelah Black mengucapkannya, cahaya besar yang sangat menyilaukan muncul di depan mata Estelle. Membuat ia langsung menutup matanya.

===


Untuk sesaat, tubuh Estelle terasa ringan dan dirinya seperti diangkat oleh sesuatu. Lalu tidak lama, dia merasa tubuhnya kembali dibawa turun.

Karena sinar yang menyilaukan tadi, Estelle tetap menutup matanya rapat-rapat. Ada perasaan aneh yang Estelle rasakan saat menutup matanya, dia seperti sedang berada di tempat lain. Udara dingin tiba-tiba menusuk kulitnya. Kakinya yang sedang bertelanjang kaki sudah bukan merasakan lantai keramik lagi. Rasanya berganti seperti sedang menginjak rumput dan tanah.

"Kamu boleh buka matamu sekarang miauw.." ujar Black.

Perlahan Estelle membuka matanya. Dan sangat sulit untuk dipercaya di mana dia sedang berada sekarang.

Di sebuah hutan yang gelap.

"Aku.... bagaimana aku bisa ada di sini?" tanya Estelle dengan bingung sembari melihat ke sekelilingnya yang hanya ada pepohonan.

Black duduk di salah satu batang pohon yang tumbang dan penuh dengan lumut, "Selamat datang di Lonelyland!" sambutnya dengan nada yang cukup ceria.

"Jadi... Lonelyland itu sebuah hutan?"

"Tentu saja bukan hutan biasa. Tetapi ini adalah sebuah pulau yang hanya ada di dalam mimpi."

LonelylandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang