Part. 23 - Adult Child

2 0 0
                                    

Author POV.

Suasana makan malam di kediaman keluarga Estelle terasa lebih dingin dari biasanya. Tidak ada satu pun yang berbicara, hanya ada suara sentuhan dari sendok dan garpu di atas piring.

Lalu tiba-tiba saja ponsel papah berdering.

Estelle dan mamahnya sekilas melirik ke arah papah yang sedang membalas pesan dari seseorang.

Cukup lama papah berbalas pesan.

"Apa itu pesan dari wanita itu?" tanya mamah secara blak-blakan.

Estelle dan papahnya langsung terkejut dengan pertanyaan tidak terduga dari mamah itu.

Papah sekilas melihat ke arah Estelle yang sedang tertunduk diam.

"Evelyn, hentikan. Jangan bicara seperti itu." balas papah sembari menaruh ponsel di atas meja.

"Kenapa marah? Aku cuman tanya. Lagipula semua orang di rumah ini sudah tahu tentang wanita itu." ucap mamah yang meski terlihat tenang namun terdengar ada amarah di setiap kata-katanya.

Papah menghela nafas, "Aku mohon... jangan memanggilnya seperti itu dan membuatnya terdengar seperti-"

"Pelakor?"

"Evelyn!"

Estelle yang sebenarnya sedang tidak nafsu makan semakin tidak mempunyai keinginan untuk makan karena suasana ini. Ia pun menaruh sendok dan garpu di atas piring. Begitu juga dengan papah dan mamah, yang juga sama-sama kehilangan nafsu makan.

"Baik, tadinya aku tidak ingin membahas ini lagi karena kamu pasti tidak akan menerima penjelasanku. Tapi aku tidak ingin El juga berpikir yang salah seperti kamu." ujar papah.

Mamah membuang muka dengan tidak menatap ke arah papah, namun ia masih duduk dan mendengarkan.

Sementara Estelle yang sebenarnya ingin kabur dari situasi ini juga memilih untuk tinggal karena ingin mendengar cerita dari papah.

"Papah enggak selingkuh seperti yang kamu dan mamah kamu pikirkan. Dan ini bukan pembelaan." papah Estelle mulai pembicaraan.

Mamah tertawa sinis dengan masih memalingkan wajahnya dari papah.

"Dia... papah pernah berpacaran dengan orang itu sebelum bertemu dengan mamah kamu." lanjut papah.

"Dan papah kamu terpaksa berpisah dengan wanita itu karena dipaksa menikah dengan mamah oleh kakek kamu, alias ayah papah kamu." mamah ikut menambahkan.

Estelle terkejut dengan kebenaran yang baru ia ketahui ini. Sementara itu papah hanya diam, yang mengartikan bahwa apa yang dikatakan oleh mamah adalah benar.

"Dia memiliki masalah keluarga sampai harus meminta bantuan pengacara, dan kebetulan pengacara itu adalah sahabat papah. Papah tidak sengaja bertemu dengan dia di kantor sahabat papah itu. Dan kami... papah dan dia mengobrol banyak hal seperti teman lama. Benar-benar tidak ada hal lain yang terjadi antara papah dan dia. Keputusan cerai papah dan mamah tidak ada hubungannya dengan orang itu." jelas papah.

"Dia mungkin tidak jadi alasan utama, tapi jadi salah satu alasannya." ucap mamah.

"Bisa kamu berhenti-" papah yang akan meninggikan suaranya tiba-tiba menghentikan ucapannya, lalu ia menghela nafas.

"Sudah aku duga, tidak ada gunanya aku mengatakan ini. Kamu tidak pernah mau mendengar."

Papah bangkit dari kursi, dan tidak lama mamah pun pergi, meninggalkan Estelle yang terdiam. Untuk beberapa saat ia hanya duduk sendiri di ruang makan.

===

Hari yang baru. Sepulang sekolah Estelle membersihkan sekolah seorang diri karena Agnes ijin pulang dengan alasan sakit. Dan entah bagaimana anggota geng Agnes yang lain dapat lolos dari menjalani hukuman hari ini. Mereka berakting cukup baik seperti pemimpin mereka yang lihai dalam menipu orang-orang di sekitarnya.

LonelylandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang