Part. 11 - Realitas

1 0 0
                                    

Author POV.

Waktu bermain selesai.

Estelle dan Darren pamit kepada para penghuni Lonelyland. Black pun membawa keduanya kembali ke dunia nyata.

Kembali ke tempat tidur yang berada di rumah grandma.

"Huaammm... terima kasih banyak, Miss Black. Hari ini aku sangat puas bermain." ucap Darren sembari menggosok-gosok kelopak matanya.

"Miauww... tidak banyak yang kulakukan. Aku hanya membawa kalian ke Lonelyland seperti biasa." balas Black dengan sedikit congkak.

"Tetap aja... aku sangat berterima kasih sama Miss Black, kak El, pak Gajah, bu Gajah, Panpan... huamm... Mr. Croc, Piggy... Popo... Green... dan..." dalam keadaan sangat mengantuk pun Darren terus bicara, hampir seperti sedang melantur.

Bermain di Lonelyland dapat menguras energi jika terlalu bersemangat seperti Darren. Tidak lama, akhirnya Darren langsung tertidur dengan pulas.

"Miauww... akhirnya dia tidur juga."

Sementara di saat yang sama, Black juga masih bersama dengan Estelle di kamar.

Sama halnya dengan Darren, Estelle pun sudah sangat mengantuk.

"Terima kasih, Black." ucap Estelle sembari berbaring di tempat tidur.

"Miauww... aku heran. Kenapa kalian berterima kasih padaku? Padahal, aku tidak melakukan apa-apa selain membawa kalian ke Lonelyland." ujar Black yang sedang duduk di meja kecil di samping tempat tidur.

"Yang kamu lakukan itu berarti lebih dari yang kamu kira, Black. Apa lagi, untuk orang atau jiwa seperti aku dan Darren. Aku yakin, kamu juga mengerti maksudku kan?" Estelle menatap Black cukup lama.

Black hanya terdiam. Sudah lama dia tidak pernah memikirkan dalam-dalam perkataan seorang jiwa padanya.

Baru kali ini Estelle menatap Black dengan tatapan hangat. Sebelumnya Estelle selalu menatap Black dengan tatapan bingung atau takut. Kini, Estelle terlihat merasa nyaman dengan kehadiran Black.

"Huamm... boleh tolong matikan lampunya, Black?"

"Hei! Memangnya kamu kira aku ini bisa di suruh-suruh begitu saja? Errrr..." Black menggeram sampai membuat bulu-bulunya mengembang dan berdiri.

"Hahaha... aku hanya bercanda." Estelle pun menutup matanya, bersiap untuk tidur, " Selamat malam, Black."

Malam itu mimpi indah menemani sisa malam Estelle dan Darren.

===


Pagi hari. Estelle dan kedua orang tuanya sudah selesai bersiap untuk kembali ke rumah mereka. Sebelum pergi mereka berpamitan satu per satu dengan seluruh anggota keluarga.

Dan saat waktunya Estelle pamit pada Darren, Darren hanya menundukkan kepalanya. Estelle pun merendahkan tubuhnya agar sama tinggi dengan Darren, lalu ia memeluknya.

"Minta izin ke mamah kamu dulu kalau mau kirim pesan, telepon atau video call sama kak El ya. Atau..." Estelle mendekatkan mulutnya ke telinga Darren lalu berbisik, "Kamu bisa minta Black untuk menyampaikan itu ke kak El. Oke?"

Estelle melonggarkan pelukannya untuk menatap wajah Darren. Darren mengangguk pelan sambil tersenyum.

"Sejak kapan kalian berdua akrab?" tanya Dave yang terheran-heran dengan kedekatan adik dan sepupunya itu.

"Sejak kemarin!" jawab Estelle dan Darren secara bersamaan. Keduanya lalu mentertawakan reaksi wajah Dave yang terlihat sangat terkejut.

Anggota keluarga lain pun ikut tertawa melihatnya.

LonelylandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang