Author POV.
Mamah Estelle duduk dengan wajah yang lesu di tempat tidurnya. Setelah meminum obat untuk meredakan sakit kepalanya, mamah Estelle mengembalikan gelasnya kepada bibi Sur.
"Apa makan malam sudah siap?" tanya mamah Estelle.
"Sudah, Bu." jawab bibi Sur.
"Kalau begitu beri tahu El untuk turun. Saya mau ganti baju dulu."
"Baik, Bu."
Bibi Sur pun pergi meninggalkan kamar.
Namun, tidak begitu lama saat mamah Estelle baru saja akan berganti pakaian, seseorang mengetuk pintu kamar.
"Bu! Bu! Apa saya boleh masuk?" ternyata bibi Sur yang mengetuk pintu. Dari suaranya bibi Sur terdengar sedang panik.
"Sebentar!" ujar mamah Estelle sembari mengancingkan kembali kemejanya, "Iya, masuk!"
Setelah mendapat izin bibi Sur pun langsung membuka pintu.
"Bu... itu... di kamar..." bibi Sur berkata dengan terbata-bata, raut wajahnya pun terlihat pucat.
"Kenapa? Ada apa dengan kamar?" mamah Estelle dibuat bingung dengan sikap aneh bibi Sur.
"Itu, Bu... Non El... Non enggak ada di kamarnya!"
"Apa? Kamu yakin? Kamu sudah periksa seisi rumah? Mungkin saja dia lagi di kamar lain." tentu saja, mamah Estelle tidak langsung percaya dengan berita yang mengejutkan ini.
"Tidak perlu saya cari, Bu, soalnya saya menemukan ini di kamar Non El." ucap bibi Sur sembari memberikan selembar kertas kepada mamah Estelle.
Di kertas itu tertulis.
Gak usah cari aku. Aku butuh waktu sendiri dulu.
Aku bakal baik-baik aja."Ini tulisan El." gumam mamah Estelle dengan masih tidak percaya.
Mamah lalu mengambil ponselnya dan coba menghubungi ponsel Estelle. Namun, percuma saja. Sudah menunggu berapa lama pun Estelle tidak menjawab panggilan dari mamahnya.
Setelah coba beberapa kali akhirnya mamah Estelle menyerah. Dirinya langsung terduduk lemas.
"Bu, Bu... Ibu baik-baik saja?" untung saja bibi Sur langsung memegang tubuh mamah Estelle dan membawanya untuk duduk di atas tempat tidur.
"Kita harus bagaimana sekarang? Apa saya perlu telepon Bapak? Atau telepon kantor polisi?" tanya bibi Sur yang ingin membantu.
Sembari memegang keningnya dengan tangan kanannya mamah Estelle coba menjawab dengan tenang, "Enggak perlu. Terlalu berlebihan jika kita menelepon polisi untuk hal seperti ini. Lagi pula sebentar lagi papahnya El akan pulang. Jadi biar nanti saya yang cerita ke papahnya. Untuk sekarang... Oh! Kita cek CCTV dulu, dan tanya pak Deno apa dia melihat El pergi keluar rumah atau tidak."
"Iya, Bu."
Mamah Estelle dan bibi Sur pun pergi ke tempat pak Deno, satpam rumah.
Setelah mendengarkan apa yang terjadi, dengan bingung dan agak panik pak Deno pun memutar kembali rekaman CCTV, bersama dengan mamah dan bibi Sur, mereka melihat rekaman itu di layar. Rekaman video CCTV diputar ulang sampai menunjukkan saat Estelle terlihat keluar rumah.
"Oh! Itu dia non El!" ujar pak Deno sembari menunjuk ke layar.
Estelle terlihat berjalan keluar rumah saat pak Deno sedang tidak berada di tempat jaganya, dan pagar rumah pun dalam keadaan terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonelyland
FantasyPernahkah kalian mendengar tentang Lonelyland? Mungkin banyak dari kalian belum pernah mendengarnya. Karena pulau ini hanya bisa dikunjungi oleh para jiwa yang kesepian. Jiwa yang benar-benar sangat kesepian sampai-sampai mereka ingin mengakhiri hid...