3

945 77 13
                                    

Levi membuka matanya, seingat nya dia pingsang karena Eren memeluk nya dan malah keblabasan tidur.

Dia merasakan dahinya hangat, dengan pelan dia mengambil sesuatu itu. Dan betapa terkejutnya dia.

Levi membelalakkan matanya saat melihat tangan Eren yang ada di dahinya, dia melompat dan melihat Eren tertidur disampingnya.

'a-apa yang terjadi...dimana aku dan kenapa dia ada disini' batin Levi panik.

Untung saja Eren tidak bangun, Levi melihat sekelilingnya yang terasa asing.

Bola mata nya bergulir ke arah Eren yang masih tidur nyenyak, dia menyentuh surai milik Eren dengan tenang. Jantungnya terus berdetak kencang, matanya terus menatap wajah Eren yang sangat tampan walaupun tidur.

"bagaimana kau bisa sangat membuatku terpesona dengan ketampanan mu-"

"Aku hanya seorang culun yang sering dirundung dan kau adalah model yang terkenal di banyak kalangan...jadi aku tidak berharap jika kau menerimaku bahkan mengetahui bahwa aku menyukaimu" lirih Levi murung hatinya serasa perih mengetahui kenyataan semua ini.

Levi tidak sadar jika Eren sudah bangun, dia menangkap tangan Levi yang berada di surainya dan menariknya.

Levi kaget, ditarik Eren kedalam dekapannya. Eren juga tidak menyadarinya jika dia memeluk Levi.

"O-oh maafkan aku" Eren melepaskan pelukannya.

"Sungguh aku minta maaf, Levi"

Levi diam wajahnya memerah padam, dia tidak percaya apa yang baru saja terjadi. 'Eren memeluk ku, tidak pasti itu hanya kebetulan...tapi bagaimana kalo itu...' dirinya mencoba menepis pikiran anehnya.

"D-daijoubu...aku baik baik saja" dia masih tidak bisa mengendalikan dirinya. Levi memilih menundukkan kepalanya agar Eren tidak melihat wajah memerah nya.

Namun kurasa itu hanya harapan Levi, Eren sungguh menyadarinya. Dia terkekeh kecil melihat tingkah laku Levi.

"Kenapa kau sangat imut Levi" Eren mengangkat kepala Levi dengan kedua tangannya. Dia bener benar tidak bisa menahan nafsu nya.

"Hah?" Levi bingung apa yang terjadi.
Eren menatap nya dengan lembut dan mencium bibir levi.

Levi membelalakkan matanya, dia tidak percaya apa yang terjadi sekarang ini.

"M-maafkan aku sungguh aku tidak bisa menahan diriku untuk mencium mu-"

"T-tidak masalah, a-aku menyukai nya" Levi menutup mulutnya dengan wajah memerah, dia tidak bisa berfikir jernih itu lah mengapa dia mengatakan itu.

Eren diam terpaku, terlihat dari wajahnya ada rona merah tipis. 'astaga kenapa dia sangat imut, aku jadi pengen memakannya-'

'sadar Eren lu belum sah' Eren menggeleng gelengkan kepala untuk menepis pikiran anehnya.

Sedangkan Levi dia masih tidak percaya dan hampir seperti mimpi, karena dia dicium oleh Eren.

'd-dia menciumku... sungguh?!!' Levi diam, banyak yang dia pikirkan.

"Levi...Levi kau baik baik saja"

Levi menoleh ke arah Eren, dia sedikit gelagapan.

"H-hah apa yang kau katakan?" Eren memiringkan kepalanya dan tersenyum kecil.

"Kau ingin menginap disini atau pulang" Levi berdiri dan pergi ke pintu.

"Aku akan pul-"

Jederrrr.....

Suara petir menyambar dengan keras, Levi seketika langsung berlari ke arah Eren dan memeluknya.

Dia memiliki rasa takut akan petir, Eren juga kaget saat mendengar petir itu. 'pak cepak cepak cepak jeder pak cepak cepak-' batinnya kaget dan malah keblabasan.

Eren melihat Levi yang berada di pelukannya, dia sangat mungil dan imut tapi bisa dia lihat jika Levi sedang ketakutan.

Tubuhnya bergetar dan terdengar suara isakan, Eren menundukkan dirinya dia dapat melihat Levi yang sedang menangis ketakutan.

'kawaii' batin Eren tapi dia sadar jika Levi takut.

"Levi tidak apa apa, petirnya sudah menghilang...aku ada bersamamu jadi jangan takut dan berhentilah menangis" Eren tersenyum lembut, Levi mengangguk dan menghapus air matanya. Dia menenangkan dirinya agar tidak terlalu takut dan berhenti menangis.

Eren kembali memeluknya, sekarang ini pelukannya sangat lembut dan sangat hangat. Levi merona, dia sangat nyaman dengan pelukan Eren hingga dia tertidur di pelukan sang pria itu.

Eren mengetahui Levi tertidur lagi pun menggendong nya dan menurunkannya di ranjangnya tadi. Eren ikut tidur di samping Levi, dia masih memeluk Levi dan menarik selimutnya hingga dia tidur lelap.

Hujan turun sangat deras di luar sana, hawa dingin mulai terasa namun kurasa tidak untuk kedua pria yang tidur terlelap itu. Mereka saling berpelukan dan berbagi kehangatan.




















TBC


Maap dikit gak punya ide
Maap kalo typo
Kalo bye
Udh itu aj sebelum baterai hp habis tinggal 1%

Thanks

My Heart is Only for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang