1

2K 129 18
                                    

Di pagi yang cerah dan burung burung berkicau merdu di luar. Pagi itu sangat tenang dan damai, tapi tidak dengan keluarga Yeager saat ini.

KEDIAMAN YEAGER

Pemuda bersurai coklat itu turun dari tangga dengan terburu-buru dengan seseorang yang memiliki rambut berwarna pirang dibelakang yang ikut terburu-buru.

Ada juga seorang wanita yang sibuk membantu para maid menyiapkan sarapan mereka, sedangkan seorang pria paruh baya dengan santainya membaca koran dan meminum tehnya.

"Ibu aku akan terlambat, jadi aku BERANGKAT!" terdengar teriakan pemuda bersurai coklat itu yang langsung nyelonong pergi begitu saja.

"Eren sarapan dulu!!" Teriak wanita yang dipanggil ibu itu, tapi sayang pemuda itu sudah pergi jauh.

Pemuda bersurai coklat itu namanya Eren, dia sudah menjadi model di usianya yang terbilang masih muda. Dia masih seorang pelajar dari sekolah SMA SHINGEKI.
Dan mereka tadi adalah keluarga nya.

Eren berlari menuju sekolahnya tergesa gesa, untung saja dia masih sempat sebelum bel berbunyi.

Disekolah nya dia juga sangat populer, banyak orang yang menyukainya terutama para gadis gadis. Karena ketampanan yang dia miliki dia kemudian di rekrut oleh salah satu perusahaan besar yang sedang mencari seorang model.

Sungguh sekarang ini dia sangat terkenal, tidak hanya di sekolah tapi juga di mana mana.

Eren dengan cepat pergi ke kelasnya dan duduk di kursi nya. Armin sahabat masa kecilnya memperhatikan nya dengan heran.
Seolah terusik dengan tatapan Armin, Eren menatap balik Armin.

"Kenapa"

"Tidak, hanya saja mengapa kau terlambat?"

"Aku hanya terlambat bangun"

Armin hanya bisa mengangguk, dan mulai menghadap ke depan karena guru sudah memasuki kelas mereka.

Selama pelajaran, Eren hanya melamun ke arah jendela. Entah mengapa suasana hatinya sangat buruk, padahal tidak terjadi apa apa.

Jam Istirahat

Eren berjalan ke kantin bersama Armin dan Mikasa, entah dari mana tiba tibanya Mikasa disamping Eren.

Saat berada di kantin Eren hampir di serbu para gadis jika saja Mikasa tidak mengeluarkan aura dinginnya.

"Thanks Mikasa"

"Tidak masalah, untuk Eren apapun"
Eren hanya tersenyum tipis dan pergi salah satu meja.

"Hey Eren apa kau baik baik saja"
Eren menatap datar Armin dan beralih menatap makanannya.

"Entahlah"

Eren hanya menjawabnya singkat.

Armin dan Mikasa kaget, dan lagi Sasha hampir tersedak makanannya.

Connie dan Jean hanya menganga lebar, mereka semua bingung.

Selama ini Eren selalu di penuhi semangat membara dan selalu cerewet dalam segala hal.

Tapi sekarang lihat dia, tidak ada semangat dalam dirinya.

Jam Istirahat usai

Pelajaran kembali dimulai, tapi lagi lagi Eren melamun ke arah lain. Dirinya sama sekali tidak memperhatikan.

Jam makan siang

Eren pergi berlawanan dari teman temannya. Dia pergi menuju rooftop, tempat yang sering dia kunjungi jika suasana hatinya buruk. Disana dia hanya tidur memandang langit.

Namun, entah mengapa suasana hatinya semakin memburuk. Eren pergi tak tau arah, sehingga dia berhenti di suatu tempat.

Perpustakaan...

Eren jarang ke sini kecuali jika ada tugas sekolah atau Armin yang mengajaknya.

Dia berkeliling entah mencari buku yang menarik. Namun, seperti dugaan nya tidak ada yang menarik bagi nya.

Sudah lama dia terus berkeliling ke semua penjuru di perpustakaan ini. Karena dia lelah, dia memutuskan untuk duduk di kursi kosong.

Saat dia akan berjalan ke arah tempat tiba tiba...

Brukk...

Eren tidak sengaja menabrak seseorang, dia sangat mungil hingga Eren tidak bisa melihatnya.

Eren Pov

'Suasana hatiku entah mengapa sangat buruk, apakah ini gara² kemarin?' pikirku.
Selama ini dirinya tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Dia tidak tertarik dengan gadis mana pun. Walaupun dia tidak tertarik dengan siapapun, dia tetap ramah dengan semua orang. Itu juga menjadi alasan mengapa dirinya terkenal di sekolah nya. Entahlah mengapa rasanya sangat malas untuk melakukan sesuatu tapi bosan kalo gak ngapa ngapain. Aku pergi ke perpustakaan dan entah mengapa ku tertarik dengan buku buku itu.
Aku terus mencari buku yang menarik. 'kenapa buku yang ada disini hanya buku pelajaran, astaga ku lupa kalo ini perpustakaan sekolah' batinku melihat buku pembelajaran yang tersusun rapi di situ. Aku mulai merasa lelah dan beruntung nya ada buku yang membuat ku tertarik.
Aku pergi ke arah meja yang kosong tapi tiba tiba...

Brukk...

Aku tidak sengaja menabrak seorang pemuda yang mungil yang imut, karena dia sangat mungil jadi aku tidak melihatnya. Aku langsung mengulurkan tanganku untuk membuat nya.

"Hei kau baik baik saja"

Pemuda itu mendongak, ini pertama kalinya aku melihat mata seindah itu.

"Maafkan aku.." lamunanku buyar seketika.

"Ohh tidak apa² itu juga salahku"

"K-kalo begitu aku permisi.." dia pergi terburu buru dan menghilang.

'Apa yang terjadi denganku? Kenapa rasanya aku ingin terus bersama nya?'

Eren Pov end

Author pov

Sebuah kecelakaan kecil yang membuat Eren penasaran dengan sosok pemuda imut itu. Seorang pemuda imut (menurut Eren) yang berhasil membuat sang superstar ini penasaran.


Disisi lain...

Pemuda imut yang menabrak Eren itu sedang senang kegirangan walaupun hanya dalam hati.

Pemuda imut itu memiliki postur tubuh yang kecil atau bisa disebut pendek itu yang membuat kesan imutnya, rambut undercut nya dan berwarna hitam legam. Apalagi dengan mata berwarna hitam iris kebiruan. Kulitnya yang putih seperti susu dan halus tapi rapuh.

Dia seperti sedang memikirkan sesuatu, ada semburat merah di wajahnya. Namun, dia tutupi dengan tangannya.

Dia adalah...










TBC

Haha sate Mak

My Heart is Only for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang