WARNING DI CHAP INI
LUMAYAN TOXIC!!
HAHA
.
TAPI NANTI
HAPPY READING
................................................Seorang pemuda berambut raven membuka kelopak matanya, dia teringat tentang apa yang terjadi semalam. Levi memang takut akan petir sejak kecil, karena itu mengingat kan masa lalu menyedihkan nya.
Dia mendongakkan kepalanya dan melihat wajah seseorang yang sangat tampan, sekarang ini pemuda itu sedang memeluknya.
Wajah Levi memerah bahkan sampai ke telinga, dia kaget dan melompat dari kasur.
"Gyaaaa....apa yang kulakukan!!" Levi berteriak histeris hingga membuat Eren terbangun.
"Hmm ada apa?" Dia ngucek matanya dan rambut acak-acakan, Levi melihat ke arah Eren.
Dia melihat Eren yang menampilkan wajah bangun tidurnya, itu sangat manis tapi juga tampan/batin Levi.
Levi menggeleng kepala nya dan berlari ke arah pintu, "a-ano terima kasih sudah mengijinkan ku menginap kalo begitu aku permisi dulu" setelah itu dia berlari keluar.
Eren yang melihat Levi pergi dengan cepat hanya diam, dia kemudian bangun dan melakukan ritual paginya karena hari ini dia ada pemotretan setelah sekolah.
Levi berlari ke arah rumahnya, di dalam hati 'astaga kenapa kenapa dia tadi sangat tampan, kemarin dia menciumku dan memelukku...arrggghhh aku sudah gila' dia berteriak dalam batinnya.
Eren turun ke bawah, dia melihat ibunya sudah berada di dapur bersiap memasak sarapan untuk keluarga nya.
"Oh Eren kau sudah bangun, selamat pagi" sapanya lembut.
"Pagi"
"Eh ngomong-ngomong siapa yang tadi berlari keluar tadi? ibu ingin menghentikan nya tapi dia sudah pergi jauh" Eren membelalakkan matanya, dia tidak bilang ke ibunya jika dia membawa Levi ke rumah.
"a-ano itu temanku.." Eren khawatir jika ibunya akan memarahi nya, karena membawa anak orang tanpa diketahui siapapun.
"Teman? Tapi dia tidak terlihat seperti Armin atau pun Mikasa...siapa dia?"
Eren hanya diam, pikiran nya sedang berkecamuk untuk mencari alasan tepat. Saat Carla ibunya ingin bicara tiba tiba dua orang pria dewasa turun.
"Ibu apakah makan sudah siap" Seorang pria berjenggot seperti monyet berkacamata, dan disampingnya seorang pria dewasa juga berkacamata.
"Hampir, duduklah dengan adikmu Zeke"
Pria pirang itu duduk disamping Eren dan mengagetkan nya.
"Yoo Eren"
"Jangan mengganggu ku monyet"
"Wah itu kasar" Zeke berlagak tersakiti dengan ucapan Eren.
"Terserah"
Setelah sarapan dia langsung berangkat ke sekolah, dia ingin sekali bertemu dengan Levi. Entah mengapa dirinya sangat ingin bertemu dengan pria mungil imut itu.
Saat dia sampai disekolah, dia disambut oleh para fans wanita nya. Sungguh ini sangat melelahkan bagi Eren, dia bersembunyi dari para fansnya dan langsung melenggang pergi ke kelasnya.
Sebelum Eren sampai di kelasnya dia melihat seseorang yang dirundung, dia merasa sangat tidak asing dengan orang yang dirundung itu.
Saat dia mendekati mereka, dia membelalakkan matanya melihat jika Levi yang dirundung itu.
Eren geram dengan hal itu tapi mengapa dia peduli, sekarang dirinya tau jika dia menyukai lelaki mungil itu.
"Hey!" Para perundung itu menoleh dan melihat Eren, salah satu dari mereka senang melihat kehadiran Eren. Mereka berpikir jika Eren akan ikut merundung culun menjijikkan ini.
"Eren ayo kemarilah" Levi melihat Eren mendekati nya, dia memang berpikir jika kejadian kemarin hanyalah kecelakaan kemudian hari ini dia akan di rundung. Levi memang tidak pernah berpikir jika Eren menyukai, justru dia berpikir jika Eren sangat membencinya.
Eren melihat terdapat luka ditubuh Levi, jadi mereka yang membuat luka lebam di punggung Levi. Eren mengetahui nya saat dia memeluk Levi saat tidur semalam.
"Apa yang kalian lakukan" nada dingin keluar dari mulut Eren, Levi hanya menunduk dia sangat ingin menangis tapi dia tidak ingin terlihat lemah.
"Tentu saja merundung culun menjijikkan itu, jangan dekat dekat dengannya Eren" ucapan gadis disampingnya itu membuat Eren ingin memukulnya, hanya saja itu malah membawanya ke ruang BK.
"Menjijikkan katamu, bukankah lebih baik kau mengaca" Levi terkejut mendengar kata kata Eren, Eren pergi ke arah Levi meninggalkan para perundung itu yang terpaku.
Dia menarik tangan Levi dan membawanya ke UKS, Eren tidak mempedulikan suara bel sudah berbunyi.
Di UKS
Eren langsung menyuruh Levi duduk di samping ranjang di UKS, dia mengambil kotak P3K. Levi menatap Eren dengan bingung, dia mencoba berbicara tapi takut jika Eren akan marah dan malah ikut menyakitinya.
Tapi yang dia lihat berbeda dari yang dia pikirkan, Levi melihat Eren dengan hati hati mengobati luka nya.
Dengan ragu ragu Levi bertanya ke Eren, "E-eren apa yang kau lakukan?" Eren berhenti dengan kegiatannya dan menatap Levi.
"Tentu saja mengobati lukamu, kenapa kau tidak melawan mereka" Levi tersentak, dia memang tidak melawan mereka karena dia tidak ingin terlibat masalah.
"Buka bajumu" wajah Levi memerah
"A-apa maksudmu kenapa aku harus membuka bajuku" wajahnya masih memerah, Eren menghela nafas.
Dia melepaskan kacing seragam sekolah milik Levi dan melepaskan nya.
Levi yang merasa malu, menepis tangan Eren.
"Auchh sakit Levi" Levi tertegun, dia tidak menyadari jika dirinya melukai Eren.
"A-ah maafkan aku...aku tidak sengaja..." Levi ingin sekali menangis, dia tidak sengaja melukai Erennya.
Eren yang melihat Levi yang akan menangis langsung memeluknya, Levi tertegun ketika Eren memeluk nya lagi.
"Jangan cengeng kau laki laki bukan" Eren mengusap wajah Levi yang sudah
mengeluarkan air mata. Bagi Eren air mata Levi sangat berharga, jadi dia tidak ingin Levi menangis.Eren kembali mengobati luka Levi, dia membuka sedikit baju Levi di bagian punggung untuk melihat lukanya.
Eren meringis, punggung Levi terlihat banyak luka lebam bahkan ada yang hampir berdarah. Bagaimana bisa lelaki mungil rapuh ini bisa menahan semua luka ini.
Eren mengobati luka Levi dengan hati hati agar sang empu tidak merasa sakit, tapi yang Eren lihat Levi hanya diam saja.
"Sudah, apa sedikit baikan?"
Levi hanya mengangguk, Eren mengerutkan keningnya. Dia menatap mata Levi yang kosong, dengan tiba tibanya dia mencium pipi Levi yang membuat sang empu kaget.
"Ada apa hm?" Levi menatap Eren, dia memalingkan wajahnya ke arah tangan Eren yang terluka karena dia pukul tadi.
Eren tau akan hal itu, dia mengangkat kepala Levi dan menatap matanya dengan lembut.
"Tidak perlu khawatir, ini hanya luka kecil. Lebih baik pikirkan luka mu. Bagaimana kau bisa mendapatkan luka sebanyak itu?" Levi hanya tersenyum kecil, dia tidak tau kenapa Eren sangat lembut padanya.
'Eren apa kau menyukaiku?'
TBC
Maksudnya Tocix adalah Uwuuu♡♡♡
Maap kalo typo y
Dan juga mohon dimaafkan jika ada kata yang menyinggung
Terima kasih buat yang support
Kalo masalah up, moga aja bisa tiap hariThanks udh baca
Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart is Only for You
Randomwelcome di book says Karakter memiliki hak cipta yaitu Hajime Isayama. Saya hanya meminjam doang hehe. . . . Menceritakan Eren seorang model muda yang jatuh cinta dengan seseorang. Siapakah dia? Penasaran baca aja WARNING IT'S BXB YANG HOMOPHOBIC SI...