6

653 57 5
                                    

Pagi harinya, Eren bangun dari tidurnya. Dia sungguh sangat lelah, pemotretan kemarin sangat lama hingga tidak ada waktu istirahat.

Tapi, mau bagaimana lagi...

Eren pergi mandi dan turun dengan seragam sekolah nya, mata emerald nya melihat keluarga nya yang sedang melakukan kesibukan mereka masing masing.

Carla melihat putra bungsunya turun dengan wajah lelah langsung menegurnya.

"Eren, jika kau lelah kau bisa ijin untuk tidak masuk sekolah bukan?"

Eren menggelengkan kepalanya, dia harus mengawasi Levi agar tidak terluka lagi.

Carla hanya menatap heran putranya itu, dia berpikir jika ada yang berubah dengan Eren.

"Eren"

"Hm"

"Apa kau menyukai seseorang?"

Eren tersedak makanannya, dia langsung minum dan zeke langsung memukul punggung Eren.

"Pelan pelan bodoh"

"Aku tau monyet"

Grisa hanya geleng-geleng kepala melihat interaksi ibu dan kedua anak anaknya, dia hanya diam membaca korannya.

"Jadi"

Eren kembali terkejut dengan apa yang ditanyakan oleh ibu tercintanya.

"Eemm...kurasa iya aku sedang menyukai seseorang..."

Zeke membelalakkan matanya, Grisha hampir merobek korannya sedangkan Carla tersenyum kegirangan. Pasalnya anak terakhir dari keluarga Yeager itu tidak pernah jatuh cinta atau hatinya sangat dingin, tidak ada yang menarik bagi putra terakhir Yeager itu.

"Siapa orang yang beruntung itu..??"

Eren beranjak dari duduknya dan pergi mengambil mobilnya, "itu rahasia..suatu saat ibu juga akan tau"

Carla tidak bisa menahan diri untuk berteriak dan melompat kegirangan.

Eren mengendari mobilnya menuju sekolah, dia menghubungi Levi untuk mengajak nya berangkat bersama tapi ternyata Levi sudah berada di sekolah.

Seperti biasa, saat Eren sampai di sekolah pasti ada fans girlsnya yang mengerubungi nya. Eren sangat membenci hal itu, dia meminta Armin untuk membantu nya dan untung saja itu berhasil menghentikan para fans girls nya.

"Thanks Armin"

"Tidak masalah, semua itu terjadi karena cover majalah dari perusahaan terkenal itu adalah dirimu Eren-"

"Kurasa kau bisa menandingi Rivalle"

Mendengar kata Rivalle Eren menoleh, Armin menatap Eren kebingungan.

"Kenapa Eren"

Eren menatap Armin "tidak ada" mereka kembali berjalan ke arah kelas mereka.

Disisi lain

Levi yang tadi melihat Eren yang dikerubungi oleh fans girlsnya merasa sedikit iri. Dia memang sengaja datang pagi untuk menikmati ketenangan sendirian di kelas.

Dan sampai sekelompok orang mendatangi mejanya, mereka adalah orang orang yang selalu merundung Levi. Mereka menyeret Levi ke luar kelas dan membawanya ke Rooftop, Levi sedikit melawan tapi itu hanya akan membuat nya lebih jatuh ke masalah yang besar.

"Kenapa kalian menyeretku?"

"Oh ternyata si culun sudah berani bicara ya" dia tersenyum dan melempar Levi hingga tubuh Levi bertabrakan dengan lantai di Rooftop.

Levi meringis, padahal luka kemaren belum sembuh. Salah satu dari mereka menampar wajah Levi hingga berdarah.

"Kenapa kau bisa dekat dengan Eren? KATAKAN! kenapa culun seperti dirimu dilindungi oleh Eren?"

My Heart is Only for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang