15

534 46 19
                                    

Semalaman Levi menghubungi Eren, namun Eren sama sekali tidak mengangkat nya.

"Apa dia sibuk atau dia memang marah denganku" gumamnya

Entah mengapa Levi ingin sekali menangis dia takut jika Eren menjauhinya.

"Eren"

"Eren"

"Eren"

"Eren"

Levi terus menerus menggumamkan nama Eren sampai dirinya tertidur.

Sedangkan Eren sendiri, dia duduk di meja belajarnya pandangannya sangat fokus dengan apa yg ada dihadapannya. Namun, tidak dengan pikirannya dia memikirkan sesuatu.

"Haha begitu ya...."




























/Pendek awokawok









/Tabok Levi




























































Disekolah Levi terus mengikuti Eren dari belakang, tapi Eren tentu saja tidak menyadari nya mengingat tubuhnya pendek.

'kurasa dia benar-benar marah, kenapa ini harus terjadi' batin Levi murung

Dia melamun dan tanpa sadar ada seseorang di depannya

Brukk....

Levi hampir saja terjatuh namun dia masih bisa menjaga keseimbangan, Levi membenarkan kacamatanya.

"Hei!"

Levi yg masih membenarkan kacamatanya sekarang melihat ada 3 atau 4 orang didepannya.

'oh ayolah' batinnya kesal, mereka adalah kelompok yg sering merundungnya.

Memang sudah beberapa hari ini dia tidak dirundung tapi dia sudah mulai terbiasa dengan hal itu. Dan juga trauma Levi masih ada

"Apa yang kalian inginkan?" Levi berusaha menatapnya datar, dia tidak ingin lagi dianggap lemah.

"Ohh sudah berani ya, mentang mentang Historia tidak ada kau seenaknya saja"

"Apa maksudmu ha?"

"Jangan pura pura! Kau menyukai Eren bukan sampai sampai kau mengikutinya"

Levi terdiam dia memang mengikuti Eren tapi dia dan Eren memiliki hubungan, walaupun sekarang tidak tau masih terhubung atau tidak.

"Lalu kenapa"

"Kau bodoh ya lihat dirimu, kau seorang culun kutu buku yang menjijikkan. Lebih baik jangan menampakkan dirimu di depan Eren lagi!"

"Siapa kau yang berani memerintahkan!?"

Yah amarah Levi sudah berada di ujung, dia sudah muak dengan hinaan dan cacian itu.

"Memangnya siapa lagi demi kehormatan Eren, lebih baik kau menyingkir"

Ingin rasanya Levi memukul orang yg ada di depannya. Yah tapi dia cuman gak mau masuk BK, alasan itu yang selalu menjadi halangan untuk memukul mereka.

Jangan berfikir jika Levi lemah, hei dia sabuk hitam taekwondo dan juga karete apalagi dia pernah belajar bela diri dari pamannya.

"Sudah cukup lebih baik kita menghajarnya lebih keras" ucap salah satu teman perundung itu.

Mereka menyeret Levi ke gudang penyimpanan, dan mulai menghajar Levi tanpa ampun sedangkan yg dihajar hanya diam dia tidak bergerak sama sekali.

"Hey hentikan kurasa dia sudah mati"

My Heart is Only for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang