11

579 44 19
                                    

Matahari mulai terbit, cahaya yang terang mulai masuk ke sebuah kamar yang terdapat dua pemuda tampan dan juga imut.

Seolah terusik oleh cahaya itu pemuda bersurai raven mungil itu membuka kelopak matanya. Dia tertidur sangat nyenyak kurasa, sungguh ini pertama kalinya dia bisa tidur dengan nyenyak dan nyaman.

Levi mengangkat kepala dan melihat wajah seseorang yang sangat ia sukai, dia masih memeluk Levi dan tertidur dengan pulas.

Levi ingin sekali bangun dan pergi mandi tapi dia takut jika membangunkan Eren. Jadi memilih untuk menatap wajah Eren yang masih tertidur, Levi tidak bisa melepaskan pandangannya dari wajah Eren.

Ketampanan menambah saat dia tertidur, astaga ingin sekali Levi memotret nya. Tangan Levi bergerak dengan sendirinya dan menyentuh wajah Eren.

Tanpa Levi sadari orang yang dia tatap sudah bangun sedari tadi

"Ada apa Levi apakah ada sesuatu diwajah ku?" Levi merona dia berfikir jika Eren masih tidur

"T-tidak ada, sejak kapan kau bangun"

Eren terkekeh kecil, dia melihat wajah Levi yang merona ah itu sangat lucu ingin sekali Eren memakan Levi. Tapi dia tidak semesum itu, Eren harus benar benar kuat untuk menahan hasratnya.

"Kurasa sebelum kau bangun"

Wajah Levi benar benar memerah, 'itu artinya Eren mengetahui apa yang ku lakukan padanya' batin Levi.

Eren mendekatkan wajahnya dengan wajah Levi, tidak ada jarak dia antara mereka.

"Berikan aku Morning Kiss" dengan santainya Eren mengucapkan hal itu, Levi sangat malu hingga ingin pingsan.

"Kau belum gosok gigi"

Hening...

"Oh aku lupa, tapi ayolah sekali saja" rayu Eren

"Tidak aku tidak mau mulutmu bau" Mendengar itu hati Eren seperti ditusuk tusuk.

"Baiklah" dengan berat hati Eren pergi ke kamar mandi untuk menggosok giginya, Levi mengikuti Eren dibelakang nya.

Mereka menggosok gigi bersama, untung saja dirumah Levi ada sikat gigi cadangan.

Sesuai yang dijanjikan setelah menggosok gigi mereka melakukan Morning Kiss.

Levi dengan ragu mendekatkan bibirnya dengan bibir Eren, merasa sangat lama Eren mendorong kepala Levi hingga menciumnya.

Eren melumat bibir cherry Levi dengan lembut, Levi tidak memberontak justru dia membalas ciuman itu tidak kalah lembut. Jujur ini bukan yang pertama kalinya mereka berciuman seperti ini.

Ciuman lembut itu menjadi panas yang bergairah, pandangan Levi mengabur dia mulai lelah. Dia sudah tidak bisa menahan kakinya dan hampir kehilangan keseimbangannya jika saja Eren tidak menahannya.

Tangan Eren memeluk pinggang ramping Levi, dia masih bergulat di mulut Levi. Ketika pasokan udara milik Levi mulai menipis, Eren yang peka akan hal itu melepaskan ciumannya dan menatap Levi sayu.

'tahan ren tahan...kau harus bisa menahannya' batin Eren mencoba menahan untuk tidak memakan Levi.

/Gak papa ren gas ae

Levi terengah-engah dia mencoba menormalkan detak jantung, saat mereka masih uwu uwu tiba tiba...

BRUAKKK....

Suara keras dari arah luar.

Dengan cepat Eren dan Levi bergegas keluar, dan melihat apa yang terjadi. Dan betapa terkejutnya mereka melihat siapa yang ada disana.

My Heart is Only for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang