Pukul 22.00 malam, kantor terlihat sepi karena memang jam pulang. Levi melirik ponselnya, tak ada notif dari Eren. Bisa Levi simpulkan mungkin Eren belum pulang dan mencarinya, namun tidak biasanya. Dia selalu memberi kabar kepada Levi setiap jam.
Tanpa pikir panjang, Levi pergi ke arah parkiran dan mengambil mobilnya. Tubuhnya terasa sangat lelah bekerja seharian penuh.
Ia menepis pikiran buruk tentang Eren yang tidak mengabarinya sama sekali. Sesampainya dirumah, memang benar dugaan Levi. Eren tidak ada dirumah.
"Aneh, biasanya Eren selalu pulang cepat,"
Dia mencoba menelpon no Eren, namun tidak diangkat. Sudah hampir 5 kali dia menelpon tapi tidak ada balasan. Sekarang dia mulai panik. Untuk ke 6 kalinya, Levi menelpon Eren dan berharap di balas. Tersambung, akhirnya dia sedikit bernafas lega. Namun ada yang aneh, yang mengangkatnya seorang wanita?
"Halo," kata seorang wanita dari sembrang ponsel, alisnya terangkat. Siapa yang mengambil ponsel Eren?
"Halo, siapa kau?" tanya Levi dengan sinis.
"Oh, maafkan aku. Aku menemukan ponsel ini dijalan," sahut wanita itu, membuat Levi semakin bingung.
"Apa maksudmu? Dijalan?"
"Maaf, tapi apa kau keluarga korban?" Perkataan wanita itu membuat Levi semakin tidak mengerti.
"Korban? Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Begini pak, ada kecelakaan di jln.KejebakPrenjon. Anda bisa melihatnya disiaran televisi, mungkin sekarang sudah ditayangkan."
Levi menuruti kata wanita itu, dia menyalakan televisi yang menampilkan seorang reporter sedang berdiri sambil menyiarkan berita.
"Kecelakaan beruntun terjadi di jln.KejebakPrenjon, polisi menduga kecelakaan ini bermula dari truk yang lepas kendali dan menabrak mobil-mobil yang berhenti saat lampu merah. Masih belum diketahui berapa banyak korban tewas maupun luka, polisi masih menyelidiki kasus ini secara lanjut," kata Reporter itu dengan serius, tanpa sengaja kameramen menyorot ke arah belakang dimana tempat kecelakaan terjadi.
Jantung Levi berdetak kencang, matanya menatap tak percaya ke arah televisi. Suara di telpon ia abaikan, dirinya masih syok dengan apa yang ia lihat. Pasalnya mobil orang yang dia sayangi berada disana, hancur di kejadian perkara.
Tanpa sadar ponsel yang gengam jatuh, dan hancur di lantai. Air mata mulai menggenang di sudut mata obsidian nya, mulutnya menganga karena syok berat.
"E-eren..."
SIUUUU.... SIUUUU.....
Sirine ambulan menggema di seluruh jalanan, berjalan cepat menuju rumah sakit. Mereka sedang membawa salah satu korban kecelakaan beruntun itu.
Sesampainya di RS, suster dan dokter mulai bergegas menanganinya. RS tanpa sibuk, dan lebih parah banyaknya korban membuat para dokter kelelahan.
Zeke Yeager, seorang dokter ahli bedah ikut turun tangan menangani pasien-pasien yang berdatangan. Dia harus bisa menyelamatkan nyawa orang orang ini.
"Lakukan pemeriksaan pada bagian dalam lambungnya, cepat!" Selain menangani pasien, dia juga harus memberi arahan pada dokter lain.
"Ada satu Pasian lagi!!" teriak petugas penyelamat yang membawa ranjang pasien lain.
"Bawa kemari!"
Mereka membawanya dan langsung meninggalkan nya untuk mengurus korban yang lain. Zeke langsung menghampirinya, namun jantungnya tiba tiba berhenti sedetik. Melihat siapa pasien itu, matanya melotot tak percaya.
"Grisha, tidakkah kau harus segera pergi? Kecelakaan itu cukup besar," kata Carla yang memberikan tas pada suaminya itu. Grisha mengangguk, dia menghela nafas sebentar.
"Yah, tapi mungkin Zeke bisa sedikit mengatasinya."
Carla tersenyum tipis, telefon rumah berbunyi Carla mengangkatnya dan bicara sopan.
"Mama,"
"Zeke, Ada apa? Ayahmu akan segera kesana tenang saja,"
Hening, tidak ada jawaban dari Zeke yang menelpon. Kemudian sebuah kalimat terlontarkan, yang membuat Carla dan Grisha terkejut dan syok.
Levi menghapus air mata di pipinya, dia kembali mengambil kunci mobilnya dan pergi ke tempat kecelakaan terjadi. Mencoba menetralkan kan nafasnya, dan menepis pikiran tidak benar di kepalanya.
"Aku mohon, itu bukan kau kan Eren?"
Laju mobil menambah, Levi semakin meningkatkan kecepatan mobilnya agar cepat sampai.
Sebuah suara deringan terdengar dari ponselnya, dia mengangkatnya. Itu Mikasa.
"Levi, kau sudah tau berita! Apakah Eren baik baik saja? Levi?"
"I don't know, Aku berharap dia baik"
Telpon ia matikan, matanya kembali fokus ke jalanan. Dalam hati Levi dia berdoa agar Eren nya baik baik saja.
Namun, ponselnya kembali berbunyi. Kali ini tertera jelas namanya 'Mama' , tanpa basa basi Levi langsung mengangkatnya.
"Ada apa mama menelpon ku?"
"Levi, pergilah ke RS Familyzone," kata Carla yang terdengar seperti sedang menahan tangisnya.
"Aku mengerti, aku akan kesana."
Levi memutar balikkan mobilnya dan pergi ke RS yang diberikan oleh mamanya Carla. Kecepatan mobil sama sekali tidak Levi lambatkan agar cepat sampai.
Di RS, Levi langsung berlari masuk dan mencari Carla. Disebuah kamar pasien, terlihat Carla menunggu dengan wajahnya yang murung.
"Mama," panggil pelan Levi, yang membuat Carla tersentak.
"Levi," Carla langsung memeluk Levi menantunya, sang empu sedikit bingung tentang apa yang terjadi.
"Mama, ada apa?"
"Levi, mama ingin bicara denganmu sebentar."
Mereka duduk berhadapan di kursi khusus menunggu, Levi terlihat bingung dimana Zeke dan ayahnya Grisha terlebih lagi dimana Eren?
"Levi, mama mohon agar kau tetap tenang ya. Mama tau ini akan sedikit berat untukmu,"
"Apa maksud mama?"
"Levi... Eren terlibat dalam kecelakaan itu,"
"Saat ini, dia sedang dioperasi oleh Zeke Dan Grisha. Tenanglah pasti Eren akan baik baik saja, Levi."
Hening
Tak ada jawaban dari Levi, dia menundukkan kepalanya. Sorot matanya mulai memudar, kepalanya terasa sangat pusing mengingat tadi pagi Eren masih memeluknya manja dan menggodanya.
Perlahan Levi menutup matanya dan terjatuh dari duduknya, Carla terkejut melihat Levi pingsan langsung memanggil suster untuk membantunya.
TBC
Yang ngira udah end 😎 anjay aku bohong, mantan yang bohong
Udah lama banget ya gak ngelanjutin yang ini, hahaha
Gak papa satu atau dua chap doang nanti.
Btw, jangan lupa baca book sebelah 🗿Sampai jumpa
Love yourself 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart is Only for You
Randomwelcome di book says Karakter memiliki hak cipta yaitu Hajime Isayama. Saya hanya meminjam doang hehe. . . . Menceritakan Eren seorang model muda yang jatuh cinta dengan seseorang. Siapakah dia? Penasaran baca aja WARNING IT'S BXB YANG HOMOPHOBIC SI...