16

482 49 37
                                    

Tidak pernah dipikirkan oleh Levi, dia akan menikah dengan orang yang selama ini dia sukai dan mencintainya. Dan sekarang ini Levi memakai baju pengantin yaitu tuxedo putih yg sangat cocok dengannya.

Levi menepuk pipinya pelan berharap jika ini bukan mimpi.

'puk...puk...' suara tepukan pipi Levi

Mikasa masuk ke ruangan Levi untuk mengeceknya, sebenarnya Mikasa itu adalah saudara jauh Levi jadi dia jg keluarga Levi.

"Ada apa Levi? Ini bukan mimpi"

"Mikasa"

Mikasa hanya terkekeh kecil dia melihat ada rona merah tipis di wajah Levi.

"Ayo cepat kita harus mengantarkan mu ke altar" Levi mengangguk sebenarnya dia sangat gugup, dia takut melakukan kesalahan.

Untuk pengantin yang laki lakinya Eren, sungguh dia sangat gugup, bahkan keringatnya melunturkan dandanan nya tadi. Sekarang ini Eren memakai tuxedo hitam, tuxedo Ini sepasang dengan tuxedo dengan Levi.

Historia yang tadinya mendadani Eren mulai frustasi, dirinya harus mengulang ulang kembali.

"Eren tenanglah ini bukan sebuah Medan perang dimana kau harus membunuh Levi" Eren membelalakkan matanya dan menatap Historia tak percaya, Historia sendiri tidak bisa menahan tawanya.

"Aku bercanda Eren..kau tau aku sudah berubah"

"Apa kalian sudah siap?" Jean dengan tiba tibanya masuk ke ruangan itu tanpa mengetuk pintu atau permisi.

"Kau mengangetkan ku kuda!"

"Apa maksudmu bodoh"

Yap perkelahian lagi setidaknya ini mencairkan suasana lagipula Eren mulai tenang sekarang.

"Hei kalian! Bisakah kalian berkelahi setelah acara ini selesai? Dan cepatlah Eren kau harus berada di Altar sekarang"

Yah, Eren memilih untuk menikah di pantai dengan suasana sore hari katanya biar romantis /gak sekalian pas matahari terbit ren

Levi ikutan gugup jantungnya berdetak kencang, bisa bisa dia mati karena kegugupan. Tapi kalo dia matikan tidak lucu entar siapa yang nikahi Eren. Mikasa yang melihat Levi gugup mencoba menjahilinya

"Lihatlah sang tuan putri gugup apa kau ingin ke kamar mandi nona?" Seringai muncul di bibir Mikasa, wajah Levi menggelap dia mengepalkan tangannya.

"MI-KA-SA" aura dingin mulai menguar ke seluruh ruangan milik Levi, namun Mikasa masih tertawa tanpa menghiraukan.

"Yo Levi apa kau sudah selesai?" Hange masuk dan menatap heran Mikasa yang tertawa sedangkan Levi yang menggembungkan pipinya kesal.

"Ada apa Levi kenapa pipimu sangat imut!!"

"Lepaskan tangan mu mata empat gila!"

"Haha baiklah, sekarang ayo kita ke altar semuanya sudah menunggu"

Di altar yabg sederhana tidak terlalu mewah tapi indah

Di altar yabg sederhana tidak terlalu mewah tapi indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Heart is Only for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang