16. Finnaly Hapiness Comes

136 13 0
                                    


Kota Campina
*************

Hari yang ditunggu-tunggu, datang juga. Rubi berdiri manis di samping Laksa. Menyambut para tamu yang datang ke pernikahan mereka. Mereka mengadakan resepsi pernikahan di kota Campina, sedangkan pernikahannya sendiri dilaksanakan di Muara Bunga 1.

Teman-teman Rubi juga turut hadir di Kota Campina dan ditempatkan di hotel-hotel milik keluarga Laksa. Begitupun, Jingga. Wanita ini untuk sementara waktu tinggal di rumah orangtua Laksa. Sebagai pengganti orangtua Rubi, tentu saja dia ingin berada di dekatnya. Memberi kekuatan kepada Rubi yang galau ketika Laksa meminangnya. Setelah melalui pertimbangan yang panjang dan matang, Rubi memutuskan menerima lamaran Pria itu. Menerima untuk dijadikan isterinya. Tentu saja asal usulnya, yang datang dari tempat yang berbeda, belum diceritakannya. Saat ini, hanya Jingga yang tahu.

Rubi memijit jari kakinya, pegal setelah berjam jam berdiri. Setelah mengantar dirinya ke kamar. Laksa izin untuk menjumpai kawan-kawannya, dan Rubi tak punya alasan unuk menolak. Ingin menemani sang suami, tapi dia merasa lelah dan ngantuk. Untungnya Laksa memaksanya untuk istirahat. Setelah membersihkan diri, Rubi sholat isya, lalu dia membaringkan dirinya di peraduan. Acara mereka diadakan di salah satu hotel termegah di Campina.

Setelah menunggu 1 jam, dan Laksa belum juga kembali, akhirnya Rubi tak sanggup lagi menahan kantuknya. Dia jatuh terlelap. Tubuh mungilnya meringkuk di tengah-tengah ranjang yang luas.

Laksa muncul beberapa menit kemudian. Mendekati ranjang, menatap isteri mungilnya dalam balutan gaun tidur berwarna lilac. Isterinya terlihat cantik dan menggemaskan. Deru nafasnya yang halus terdengat merdu di telinga Laksa. Lembut disentuhnya pelan pipi Rubi dengan ujung jarinya, mengelusnya perlahan. Setelah itu, lalu dia menuju kamar mandi, membersihkan dirinya. Laksa berganti pakaian, bergerak menuju peraduan. Dia membaringkan dirinya di sebelah Rubi, menarik Rubi ke dalam pelukannya, dan mencium dahinya. Tak berapa lama, diapun menyusul Rubi, terjatuh dalam lelap. Malam pertama pasangan ini dilalui dengan berbagi dalam pelukan.

Tengah malam, Rubi terbangun. Membuka mata, wajah tampan sang suami menyambut di depan mata. Rubi memperhatikan dengan seksama wajah Laksa. Sepasang alis tebal, hidung mancung. Rahang kokoh dengan bulu-bulu halus, mendebarkan jantungnya, belum lagi bibir Laksa dengan belahan di tengahnya, woww shitt...sexynya, desis Rubi dalam hati, selagi menikmati ciptaan Tuhan yang terpampang nyata di depannya. Tak sadar, tangannya terulur menyentuh rahang suaminya lembut, lalu dielusnya lembut.

TAP! Rubi kaget.

Tiba-tiba saja, Laksa mencekam tangan Rubi. Rubi menelan ludah di tenggorokannya, malunya. Ternyata Laksanya sudah bangun sedari tadi. Mata itu menatap kedua belah pipi isterinya yang memerah. Tersenyum geli dalam hati. Hmmm...manisnya isteriku. Pelan dilepaskannya tangan Rubi, lalu menariknya dalam dekapan. Mengecup pucuk kepala isterinya berkali-kali.

Rubi menyurukkan wajahnya yang memerah ke dada hangat suaminya. Bahagia itu akhirnya datang juga
Tuhan, terima kasih, kata Rubi dalam hati.

******
Bersambung...
4 Oktober 2021

One Upon A Time I Wake Up In A Strange Place (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang