TS|| part 35

32K 4.1K 638
                                    

Haii,apa kabar kalian??

Happy reading and enjoy🌻

*******************













Jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari, terlihat tidur gadis itu sedikit terusik saat tak sengaja tangan pria di sampingnya menarik tubuh gadis itu agar lebih dekat dengannya.

Belva memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Gevan,kaki kiri Belva menumpang diatas kaki Gevan dan sedangkan kaki kanannya terhimpit oleh kedua kaki Gevan.

Gadis itu memeluk Gevan layaknya bantal guling,sebab bantal guling miliknya sudah jatuh ke lantai bersama boneka buaya.

"Ck," decak Belva pada saat tak sengaja perutnya berbunyi.

Matanya terbuka dan langsung disambut oleh pemandangan Gevan yang tertidur dengan tenang sembari menghadap ke arahnya.

"Cakep banget suami gue," lirih Belva sembari mengucek mata sebamnya akibat menangis tadi.

Belva menatap ke arah jam dinding yang terpasang di kamarnya.

"Jam dua? Mana gue lapar,belum makan dari pagi,cuma makan roti doang sama es krim." ocehnya sembari menyingkirkan tangan Gevan yang tadi memeluknya.

"Mau makan,tapi gak berani ke bawah sendirian." ucapnya sembari menghela napas.

"Om Gevan,El laper mau minta makan boleh?" tanya Belva sembari menggoyang-goyangkan tubuh pria itu.

"Eughh, pending aja." ucap Gevan dengan suara seraknya dan mata yang masih setia tertutup.

"Yaudah,Belva ke bawah sendiri aja,kalo ada maling palingan Bel--"

"Iya iya,bentar dulu." ujar Gevan dengan suara khas bangun tidurnya.

Gevan bangun dari tidurnya yang terusik dengan tingkah Belva yang lapar di tengah malam,Gevan duduk terdiam sembari menatap lurus ke depan.

"Ayo,"

"Nanti,nyawa saya belum kumpul." tutur Gevan sembari menguap.

"Woii!! Nyawa om Gevan, kumpul!!" pekik Belva dan seketika langsung membuat Gevan menegakkan tubuhnya karena terkejut.

Ya gak teriak juga anjir ngumpulinnya- batin Gevan.

"Laper om,saya belum makan dari tadi pagi,nanti kalo sakit om Gevan yang ketar-ketir sendiri," ujar Belva.

"Males ah," ucap Gevan dan kembali merebahkan tubuhnya.

Belva berdecak kesal dan turun dari atas ranjang sembari memakai sendal bulu miliknya yang selalu berada di dalam kamarnya.

"Yaudah,Belva bangunin mama aja." tutur Belva sedikit kesal membuat Gevan terkekeh.

Gevan mencekal lengan Belva dan langsung menariknya,hal itu membuat Belva terjatuh tepat di samping Gevan.

Tangan kiri Gevan kini beralih menjadi bantalan kepala Belva, sedangkan tangan kanannya berusaha menahan tubuh gadis itu agar tidak terjatuh karena tubuhnya yang berada di pinggir kasur.

"Jangan ganggu mama,sabar dulu." ucap Gevan sembari menatap mata Belva yang juga sedang menatapnya.

"Mau makan apa emang?" tanya Gevan.

"Makan om Gevan!! Ya makan nasi lah," ujar Belva.

"Saya yang makan kamu duluan gimana? Mumpung masih malam."

"Apaan sih,awas ihh!! Jan peluk-peluk!!" ketus Belva sembari berusaha menjauhkan tangan Gevan dari pinggangnya

"Kalo saya lepas nanti kamu terhempas,terlempar,terguling, terjengkang, terjungkal ke belakang. Mau?!" ujar Gevan membuat membuat gadis itu menoleh ke arah belakang.

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang