Hai hai,apa kabar kalian?
Masih stay?
Happy reading and enjoy 🌻
.............................................
Keesokan paginya,Gevan sudah bersiap dengan kemeja dan jas hitam miliknya. Pria itu berjalan ke arah kamar sembari memakai dasi untuk membangunkan Belva yang masih nyenyak tertidur.
"Gevan,anak tengil udah bangun?" tanya Rena yang tiba-tiba muncul dari arah belakang Gevan.
"Ini baru mau Gevan bangunin,gak tega tadi masih enak banget tidurnya,Ma."
"Yaudah nanti turun ke bawah ya, bunda kamu juga udah nunggu."
"Ayah udah ke kantor?" tanya Gevan membuat Rena mengangguk.
"Ayah kamu tadi duluan katanya, sekarang kamu bangunin El terus suruh dia mandi," ujar Rena membuat Gevan mengangguk.
Setelah itu Gevan kembali melanjutkan langkahnya untuk membangunkan Belva.
Ceklek
Gevan membuka pintu kamar,pada saat dirinya berniat untuk membangunkan Belva tiba-tiba saja langkahnya berhenti ketika melihat gadis itu sudah tidak berada di atas kasur.
"Lah? Hilang?" bingung Gevan.
Prang
Suara benda terjatuh yang berada dari dalam kamar mandi membuat Gevan mengalihkan perhatiannya.
"Belva?!" Gevan mendadak panik pada saat mendengar suara tersebut yang berasal dari arah kamar mandi.
Tok...tok..tok..
"El,kamu di dalam?!" tanya Gevan sembari mengetuk pintu.
"El!!!" tak ada jawaban dari dalam,hal itu membuat Gevan langsung siap siaga untuk mendobrak pintu yang terkunci dari dalam.
Ceklek
Gevan langsung mengurungkan niatnya pada saat pintu itu terbuka, terlihat seorang gadis yang masih menggunakan pakaian tidur dengan wajah yang sedikit pucat dan rambutnya yang dia ikat secara asal.
"Kamu kenapa kaya gembel gitu?" tanya Gevan.
"Mual,pusing, kunang-kunang,lemah,letih,lesu,
panas dalam, sariawan,bibir pecah-pecah,sakit pinggang,lung--""Saya tanya serius,El."
"Mual,pusing,muntah-muntah tadi. Terus tadi gak sengaja nyenggol gelas." jawab Belva lesu.
"Mual? Pusing? Muntah-muntah? Kok bisa?" tanya Gevan.
"Gak tahu, jangan-jangan Belva ham--"
"Ngada-ngada,paling masuk angin gara-gara kemarin kehujanan. Yakali belum apa-apa udah jadi," ucap Gevan.
"Kan tidurnya deket-deketan,"
"Gak gitu konsepnya,Jamal!!" ujar Gevan sembari mengusap wajah Belva dengan telapak tangannya.
"Oh iya,kita aja belum he'a he'a ya?" tanya Belva membuat Gevan menepuk keningnya sembari menampakkan raut wajah benar-benar lelah dengan ucapan Belva.
Kenapa harus he'a he'a sih anjir- batin Gevan menahan tawa.
Tangan Gevan beralih memegang kening Belva yang sedikit berkeringat,Gevan menghela napas pada saat dia merasakan suhu tubuh Belva naik.
"Kening kamu panas,pasti gara-gara kemarin kehujanan." ucap Gevan membuat Belva mengangguk mengiyakan saja.
Gevan langsung menarik lengan Belva dan menyuruh gadis itu untuk kembali merebahkan dirinya di atas kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur Sah [On Going]
JugendliteraturPulang sekolah bawa ilmu terdengar biasa, tapi pernah tidak mendengar pulang sekolah bawa suami? "Bisa bisanya gua lagi enak makan es krim tiba tiba dibawa nikah," Lirihnya. Kisah seorang gadis yang mendadak menjadi seorang istri saat dirinya pulang...