TS|| part 18

31.2K 4.2K 458
                                    

3 hari kemudian.....

Semenjak kejadian putusnya hubungan Belva dan Arion,kini hubungan mereka benar-benar renggang.

Seperti hari ini di lapangan basket mereka tengah berlatih untuk turnamen yang akan diadakan besok. Belva hanya bisa diam sembari menatap lurus kedepannya.

Putusnya hubungan Belva dan Arion masih belum ada yang mengetahui termasuk Neona dan ketiga teman Arion.

"Bel,lo kenapa? Tipes? Dari kemarin ngelamun mulu kerjaannya." ucap Neona sembari menepuk bahu Belva membuat gadis itu tersadar dari lamunannya.

"Noh Arion sibuk latihan,gak mau ngasih minum?" oceh Neona sembari menunjuk Arion dengan dagunya.

Belva menatap Arion yang tengah fokus mendribble bola basket dan berusaha memasukkannya ke dalam ring.

Melihat hal itu Belva langsung mengambil botol minum dan beranjak dari tempat duduknya kemudian menghampiri Arion.

Belva berjalan ke arah Arion yang masih fokus dengan bola basketnya,gadis itu ragu untuk memanggil Arion lebih dulu hingga akhirnya Arion menyadari kehadirannya.

"Apa?" ucap Arion.

Belva menyodorkan botol minum kepada Arion, seketika Arion menghentikan aktivitasnya dan beralih menatap Belva yang masih setia memasang wajah datar.

"Makasih." ujar Arion sembari mengambil botol minum Belva.

Arion membuka botol minum itu dan menenggaknya hingga setengah botol.

"Maaf," satu kata keluar dari mulut Belva yang sedari tadi diam.

"Udah berapa kali gue bilang kalo gue gak apa-apa," ujar Arion lirih.

Belva menghela napasnya dan langsung menundukkan kepalanya menghindari tatapan Arion yang sejujurnya pria itu masih belum bisa melepas Belva.

Arion mengangkat dagu Belva menggunakan telunjuknya, alhasil pandangan mereka kembali bertemu.

"Kenapa? Dia gak bikin lo nyaman? Apa dia gak bikin lo bahagia?" tanya Arion dan dibalas oleh gelengan kepala oleh Belva.

Arion mengerutkan keningnya menandakan dirinya bingung dengan respon Belva yang hanya menggelengkan kepala.

"Di--dia baik,dia bikin gue nyaman dan dia selalu berusaha bikin gue bahagia tapi---"

"Tapi?"

"Gue gak bisa cinta sama dia,lebih tepatnya gue masih suka sama lo." ujar Belva membuat Arion tersenyum tipis.

"Bukan gak bisa tapi emang belum aja," ucap Arion.

Belva kembali menghela napasnya panjang,gadis itu hanya bisa mengangguk pasrah dengan apa yang sedang dihadapi saat ini yaitu berusaha menerima orang baru yang sama sekali dia tidak kenali awal mulanya.

"Kapan akad lo berlangsung?" tanya Arion membuat Belva langsung menatap Arion kecewa.

"Kenapa harus itu yang lo tanya?" ujar Belva.

"Karena itu yang harus lo jalanin,dengan semuanya berakhir itu bukan berarti kita gak temanan kan?"

"Jadi kapan akad kedua lo sama dia?" sambung Arion.

"3 hari lagi,lebih tepatnya dua hari setelah turnamen selesai." jawab Belva.

"Tiga hari lagi? Bel,emang lo diizinin buat ikut turnamen?" tanya Arion.

"Enggak." jawab Belva.

"Terus? Kok lo nekat?"

"Gue maksa,basket itu hobi gue dan dua tahun berturut-turut gue ikut turnamen ini. Gak ada yang bisa halangin itu termasuk akad nikah itu." ujar Belva membuat Arion mengangguk mengiyakan.

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang