TS|| part 50

21.1K 3.7K 2.4K
                                    

Haiiiii

Gimana kabar kalian hari ini?

Sudah siap baca part 50 nya? yuhuuuu ngga kerasa udah di part 50)

Masih stay tune?

Happy reading and enjoy 🌻

*************************
















"Tinggalin dia atau pisah sama Belva?"

Ucapan Belva berhasil membuat Gevan dan Sandra membelalakkan matanya, sedangkan Olivia wanita itu hanya menampakkan wajah dengan senyum tipisnya.

Sandra ikut terdiam mendengar ucapan Belva yang tak terduga, tak hanya Sandra namun Gevan juga tak percaya dengan ucapan istrinya itu.

"Kamu gila?"

"Aku gila? Kamu yang gila!! Kurang bersyukur punya Belva,hm? Jawab pilihan tadi, kalau diam itu berarti kita pisah."

"Apa-apaan sih, hanya masalah kecil kamu perbesar seperti ini El!!" ujar Gevan dengan nada yang naik satu oktaf.

"Masalah kecil? Udah Belva diemin berkali-kali kenapa makin ngelunjak sih?" kesal Belva sembari menunjuk wajah Gevan dengan jari telunjuknya.

"Saya cuma nolongin dia, kamu aja yang cemburuan dan terlalu overthingking." jawab Gevan.

"Cih, nyesel Belva nikah sama Om Gevan!! Kalau kayak gini ceritanya lebih baik Belva pertahanin Ar--"

"Nggak usah sebut nama itu!! Belajar dewasa, Belvana!!" bentak Gevan pada Belva.

Bukannya menangis mendengar suara bentakan tersebut, justru Belva hanya tersenyum miring sembari menatap Olivia dari ujung kepala sampai ujung kaki wanita yang sedari tadi hanya menyimak keributannya dengan Gevan.

"Wanita seperti ini yang dipertahankan?" ejek Belva sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kamu?" tanya Belva sembari menunjuk ke arah Olivia dan menatap wanita itu dengan tatapan tak suka.

"Kenapa diam? Berani nya cuma di belakang, iya? Lemah!! Ternyata benar umur hanyalah angka, percuma umur dewasa tapi pikiran kosong." tutur Belva membuat Olivia seketika langsung menatap Belva dengan tatapan tak suka.

"Apa? Mau marah-marah sama saya? Silakan, ayolah tunjukin ke saya kalau kamu emang pantas buat suami saya, jangan jadi pelakor jalur penyakit biar dikasihani!!" pekik Belva pada Olivia yang sedari tadi hanya bisa mengepalkan tangannya.

"Seharusnya kamu tau perasaan saya karena kita sama-sama perempuan, eh iya lupa kamu bahkan nggak punya perasaan untuk bisa mengerti perasaan wanita lain."

"Untuk mengerti dan sadar untuk diri sendiri nya aja nggak mampu bagaimana bisa paham dengan perasaan orang lain." sambung Belva.

Emosi Olivia berhasil berpancing oleh semua ucapan Belva, namun dia harus tetap menahan diri untuk tidak memukul istri dari mantan calon suaminya itu.

"Belva jaga ucapan kamu!! Hormati dia yang jauh lebih dewasa dari kamu!!" pekik Gevan sembari menarik lengan Belva sedikit kasar.

"Menghormati? Apa yang mau dihormati sedangkan perilaku dia aja nggak terhormat!! Memanfaatkan penyakitnya untuk dikasihani sama suami orang lain!!" bentak Belva pada Gevan.

"Seenggaknya kamu kasihani dia, nggak perlu bentak-bentak apa lagi ngehina."

"Kasihan? Apa dia peduli El? Apa dia peduli Baby G ? Bahkan ayah nya sendiri aja nggak peduli sama kehadiran dia!!"

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang