Happy reading^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Keesokan harinya, Gevan bangun lebih awal dari Belva. Gadis cantik itu masih tertidur pulas meski sinar matahari sudah menerpa wajahnya.
Tok...tok...tok..
Suara ketukan pintu langsung mengalihkan perhatian Gevan, dengan segera pria itu membuka pintu.
Terlihat wanita setengah baya yang masih cantik berdiri diambang pintu sembari membawa seragam dan sepatu sekolah.
"Nih." ujar Hanna sembari menyodorkan barang itu kepada Gevan.
"Buat?" tanya Gevan.
"Jangan anemia!!" pekik Hanna.
"Gevan gak kekurangan darah Bun,sejak kapan Gevan anemia," ujar Gevan membuat Hanna menepuk keningnya.
"Hilang ingatan."
"Amnesia Tante."
Suara indah itu berasal dari arah belakang Gevan, hal itu membuat Hanna tersenyum manis kearahnya.
Gevan yang bingung melihat sang bunda senyum senyum sendiri, pria itu langsung menoleh kearah belakang. Terlihat gadis cantik dengan wajah khas bangun tidurnya.
"Nak, hari ini kamu sekolah kan?" tanya Hanna membuat Belva mengangguk.
Ohh seragam buat dia- batin Gevan.
"Kamu siap siap ya, ini seragam nya udah bunda siapin terus nanti berangkat nya dianter Gevan." ujar Hanna sembari menyodorkan seragam dan sepatu sekolah itu.
"Seragam sama sepatu baru? Seragam yang kem--kemarin mana Tante?" tanya Belva membuat Hanna tersenyum tak enak sembari menggaruk kepalanya.
"Gak sengaja kemarin dibuang nak." ujar Hanna membuat Belva terkejut.
"O--oh dibuang, ya--yau--yaudah Tante gapapa makasih ya Tante bajunya." ujar Belva terbata dengan senyum kikuknya.
Setelah itu Belva langsung bersiap siap untuk berangkat sekolah sebelum dirinya terlambat masuk kelas.
"Bunda, seenaknya buang buang baju anak orang," ucap Gevan menyalahkan sang bunda.
"Diem kamu!! Siapa suruh main nikahin gadis SMA, ya karena bunda agak kesel bunda buang bajunya." tutur Hanna dengan rasa bersalah.
"Bunda berdosa ih gak boleh gitu bund," ujar Gevan.
"Iya yang penting dia udah bunda beliin baju baru."
"Bunda gak setuju kalo dia jadi mantu dadakan bunda?" tanya Gevan.
"Kalo kemarin enggak, tapi hari ini bunda harus setuju. Awas kamu nyakitin dia, bunda kurung kamu diruang bawah tanah." ujar Hanna dan langsung pergi meninggalkan Gevan yang masih berdiri diambang pintu.
Berarti mulai hari ini, gua harus maksain diri buat cinta sama dia- batin Gevan.
********
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur Sah [On Going]
Fiksi RemajaPulang sekolah bawa ilmu terdengar biasa, tapi pernah tidak mendengar pulang sekolah bawa suami? "Bisa bisanya gua lagi enak makan es krim tiba tiba dibawa nikah," Lirihnya. Kisah seorang gadis yang mendadak menjadi seorang istri saat dirinya pulang...