***
Jiyong menemani Lisa berbelanja. Sepanjang perjalanan mereka terus berbicara. Berbincang seolah tidak ada yang bisa menganggu mereka. Lisa terlihat begitu santai, berjalan di sebelah Jiyong, tertawa bahkan merengek di depan pria itu. Solah ia lupa kalau pria yang berjalan dengannya di pusat perbelanjaan itu adalah G Dragon, si leader yang terkenal.
Sudah lama sejak mereka bertemu di Le seul untuk pertama kalinya, tapi baru hari ini Jiyong penasaran- kenapa Lisa sama sekali tidak takut bertemu reporter? Juga kenapa tidak pernah ada berita tentang mereka? Namun karena khawatir membuka luka lama Lisa, Jiyong memutuskan untuk menyimpan sendiri rasa penasaran itu. Ia bisa mencari tahunya sendiri nanti.
"Kapan Jihyuk hyung pulang?" tanya Jiyong, yang kini berdiri di sebelah Lisa, memperhatikan gadis itu dengan baju-baju di hadapan mereka. Lisa ingin membeli sepasang pakaian baru, tapi sudah tiga toko mereka kunjungi dan gadis itu belum menemukan apa yang ia inginkan.
"Tidak tahu, dia selalu datang dan pergi sesukanya."
"Maksudku, Jihyuk hyung baru pulang kemarin? Dua hari yang lalu dia tidak di rumah."
"Ahh... Dia baru saja datang dua jam sebelum oppa datang tadi. Hanya pulang sebentar, melakukan ini dan itu, berganti pakaian lalu pergi lagi. Katanya dia merindukanku setelah satu minggu tidak menghubungiku sama sekali," cerita Lisa, dengan senyum di wajahnya, membuat Jiyong merasa sedikit canggung dibuatnya.
"Pria memang begitu," acuh Jiyong, yang justru berbalik, melangkah keluar toko pakaian yang ada di pusat perbelanjaan itu. "Aku melihat beberapa reporter, aku merasa di foto, tapi kenapa tidak ada berita yang keluar?" tanyanya, bicara pada dirinya sendiri.
"Jihyuk oppa yang melakukannya."
"Ya?"
"Lalisa Kim tidak akan pernah muncul di berita apapun. Namaku masuk ke daftar yang dilarang muncul ke publik. Bahkan kalau mereka menulis L4L1S4 dan sejenisnya, artikelnya akan dihapus, langsung setelah dirilis. Mungkin jedanya hanya beberapa detik?"
"Bagaimana caranya?"
"Aku tidak tahu pastinya," geleng Lisa. "Memang ada beberapa topik yang tidak bisa dengan mudah dicari, seperti film-film terlampau sadis, atau peradangan manusia atau terorisme yang tidak mudah di akses, namaku jadi termasuk ke dalamnya sejak empat tahun lalu. Semua tentangku di hapus, dan mereka tidak bisa membicarakanku lagi."
"Bukankah itu terlalu ekstrim?"
"Hm..." angguk Lisa. "Waktu itu kami belum berkencan. Aku tidak mempercayai Jihyuk oppa, kami mabuk dan dia terus membual. Keesokan harinya kami baru tahu kalau semua beritaku hilang dan aku memutuskan untuk membiarkannya saja. Biarkan saja, biarkan tetap begitu, tidak perlu memperbaiki keadaannya, aku bilang begitu dan saat itu aku percaya kalau dia punya sedikit kuasa? Apa itu bahasa yang pantas untuk ku gunakan?"
"Wahh... Kalau dia bisa melakukan sampai seperti itu, bisakah dia melakukan hal yang sama untukku?"
"Apa? Bagaimana kau bisa bekerja kalau namamu diblacklist?"
"Bukan diblacklist tapi buat aku jadi sangat terkenal seolah-olah aku The Beatles?"
"Oppa mau ku tembak seperti John Lennon? Enak saja, mau disetarakan dengan The Beatles..." balas Lisa, yang selanjutnya mengajak Jiyong pergi ke toko lain sebab tidak ada satu pun pakaian yang ia inginkan disana.
Sampai pusat perbelanjaan itu tutup, mereka baru meninggalkan tempat parkirnya. Jiyong membukakan pintu mobilnya untuk Jiyong, sengaja menoleh dan tersenyum pada reporter yang mengambil gambarnya. Sengaja menggoda si reporter sebelum mereka melanjutkan perjalanan itu ke restoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Hello!
FanfictionHi, Hello my ex! I haven't seen you in a long time, how are you these days? . . . . . . . . AKU SUKA BANGET COVERNYA, YANG BUAT @Deeryum MAKSIH ❤️❤️