RJ - 07

2.2K 156 16
                                    

Motor Revan terparkir dengan sempurna diparkiran SMA Madaskar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor Revan terparkir dengan sempurna diparkiran SMA Madaskar. Jheha memberikan helm nya pada Revan.

Jangan mengira jika Jheha akan turun di depan halte agar tidak ketahuan oleh warga sekolah karena kedatangannya bersama Revan. Itu sudah menjadi hal yang biasa, bahkan sebelum mereka memiliki status yang tidak diketahui warga sekolah mereka biasa berangkat bersama.

Jheha mengadahkan tangannya didepan Revan yang sedang merapihkan rambutnya, bukan merapihkan justru semakin diacak-acak yang justru semakin menambah kadar ketampanannya.

Kening Revan mengkerut tidak mengerti, tak lama kemudian lelaki itu menerima uluran tangan Jheha lalu ia arahkan ke bibir gadis disebelahnya.

Jheha menepis tangan Revan dengan kasar, "Bukan salim, ih." Ia berdecak kesal. Tangan Jheha kembali mengadah.

Revan tidak mengerti, serius. Gadis itu hanya menyodorkan telapak tangannya tanpa mengucapkan apapun. Ah, ia tau, pasti gadis ini meminta uang jajan, karena saat dirumah Revan belum sempat memberi uang pada Jheha.

Jheha memperhatikan Revan yang tengah merogoh saku celananya, lalu memberikan kartu berwarna hitam di atas telapak tangan Jheha yang terbuka.

Mata Jheha membulat dengan sempurna. "Buat apaan?" Tanyanya.

"Uang saku."

"Lo ngasih gue uang saku, udah kayak nyuruh gue buat beli istana." matanya tak lepas menatap kartu hitam tersebut. Mengkilap, dan sudah pasti isinya tidak perlu diragukan lagi.

Uang saku Jheha sehari-hari saja memakai uang cash, selembar pula. Ini? Langsung kartu nya!

Bisa gak sih, Van, kalo jadi orang kaya gak usah terlalu ditunjukkin banget? Bukannya keliatan sombong, tapi jiwa miskin yang liat semakin meronta-ronta.

"Lo minta uang saku, kan?"

"Bukan!!! Gue minta kunci motor, lo."

Revan menaikkan sebelah alisnya, "kunci motor?" Jheha mengangguk, "buat?"

Ceritanya Jheha mau motor miliknya atau gimana? Tanpa meminta padahal Jheha bisa saja membelinya dengan kartu tersebut.

"Kalo lo mau beli motor, tuh pake aja." Dagunya menunjuk kartu hitam miliknya, "atau kalau perlu beli mobil aja, Jhe, biar lo gak kepanasan."

Jatuhnya sombong sih, ini.

"Nanti lo mau ngumpul kan?" Kepala Revan mengangguk. "Buru deh, kunci motor lo dulu."

Revan yang masih tidak mengerti apa-apa akhirnya mau tak mau memberikan kunci motornya yang semula masih menggantung.

"Kunci ini," Jheha menunjukkan kunci tersebut yang menggantung ditangannya, "gue yang pegang."

"Dih, buat apaan?"

"Lo masih punya tugas, ya, setelah pulang sekolah nanti. Inget, apa yang udah lo lakuin tadi di rumah."

RESKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang