RJ - 10

2.2K 132 6
                                    

Jheha membuka kaca kecil yang selalu ia bawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jheha membuka kaca kecil yang selalu ia bawa. Menatap dan meneliti kembali setiap detail yang ada di wajahnya, rambutnya yang tergerai ia rapihkan.

Ia mengeluarkan liptint dari saku baju nya. Memoleskan nya sedikit, lalu ia melipat bibirnya ke dalam untuk meratakannya.

“Ada yang belepotan, gak?” tanya Jheha pada Revan menunjukkan wajahnya.

Sejak tadi pergerakan Jheha tidak luput dari pandangan Revan yang masih setia duduk di atas jok motornya.

“Di rumah ngaca, mau berangkat ngaca, baru sampe ngaca, ntar di kelas ngaca lagi.” dumel Revan.

Apa yang lelaki itu ucapkan memang benar. Revan saja sampai bosan melihatnya. Padahal tidak ada yang berubah juga. Wajah tidak berbalik jadi ke bawah, contohnya.

Jheha mencubit lengan Revan. “Tinggal jawab, belepotan atau nggak!”

Revan merapihkan anak rambut Jheha, menyelipkannya di belakang telinga gadis itu.

Jheha diam membiarkan Revan melakukan kegiatannya.

“Dah, tetep cantik.” kata Revan yang mampu membuat kedua pipi Jheha bersemu merah, ia berusaha menutupi senyum yang ingin ia keluarkan.

“Kalo ganteng, kan lakik.” lanjut Revan yang langsung membuat Jheha berdecak kesal.

“HIH,” Jheha mencubit perut Revan kembali hingga lelaki itu memutarkan tubuhnya akibat cubitan yang sangat kecil.

Jheha berjalan menuju koridor sekolah untuk sampai ke kelas, meninggalkan Revan yang sedang merintih kesakitan itu sendirian.

“Jahe, perut eightpack gue di cubit! Dikira langsung jadi ini roti.” ucap Revan mengusap-usap perut yang tertutupi oleh seragam.

“Apa coba maksudnya. Dia mau bikin gue terbang, terus di jatohin lagi, gitu?!” dumel Jheha di sepanjang jalan.

“Gak mempan!”

“Jheha,” mendengar namanya di panggil, Jheha berbalik.

Seorang laki-laki berjalan dengan langkah tegap nya menghampiri Jheha.

“Hai, Sen. Ada apa?” tanya jheha pada Arsen.

Siapa yang tidak mengenalnya. Arsen lelaki yang menjabat sebagai ketua osis di SMA Madagaskar itu banyak di kagumi gadis-gadis setelah Revan and the geng tentunya.

RESKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang